METROPOLITAN - Pusat Kajian Gender, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PKG P3A) Visi Nusantara Maju kembali menggelar diskusi panel, Minggu (15/3).
Diskusi bertema Bogor Ramah Anak dalam Konsep Pancakarsa ini menghadirkan berbagai narasumber. Salah satunya anggota komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Sutisna.
Menurut politisi PAN ini, sampai sekarang program-program Pancakarsa belum dirasakan masyarakat, terutama terkait masalah perempuan dan anak.
Apalagi, ketidakhadiran Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor, Nurhayanti dalam diskusi tersebut menyiratkan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) tidak mampu menerjemahkan Pancakarsa ke dalam program-programnya.
"Harusnya ada badan khusus tentang Pancakarsa. Nanti dia yang mengkoordinasikan ke SKPD lain. Tapi ternyata nggak ada," kata Sutisna.
Sebagai seorang mantan pendidik, ia juga meyayangkan banyak infrastruktur pendidikan yang tidak ramah anak. Ia juga prihatin dengan kondisi puskesmas yang kurang representatif padahal sebagai tempat pelayanan kesehatan.
"Sekolah-sekolah di gunung ada sekolah yang hanya punya satu kelas tapi jadi tempat belajar untuk siswa enam kelas. Kondisi ini kan memprihatinkan. Kami ingin bupati merealisasikan janji-janjinya," ujar Sutisna.
Narasumber lainnya, Farida Laela dari Aliansi Peduli Perempuan Indonesia (Alinea) juga mengatakan, semua program Pancakarsa, terutama karsa Bogor Cerdas belum direalisasikan ke masyarakat.
Namun ia mengapreasasi pemerintah daerah yang membangun Taman Pancakarsa di Jalan Tegar Beriman, Kecamatan Cibinong sebagai satu upaya memberikan tempat bermain yang ramah anak.
Farida juga mengkritisi kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor yang gagal mempertahankan Penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA).
"Dulu tiga tahun berturut-turut Kita dapat KLA, tapi sejak 2018 belum dapat lagi. Ini harus jadi perhatian pemerintah agar memenuhi indikator-indikator Penghargaan KLA tersebut," ujar Farida.
Sementara itu, Direktur Eksekutif, Visi Nusantara Maju, Yusfitriadi, menambahkan, dalam diskusi ini ingin mengupas sejauh mana program Bupati Bogor Ade Yasin yakni Pancakarsa berpihak pada perempuan dan anak.(els)