METROPOLITAN - Masifnya penyebaran Covid-19, keberadaan pasar tradisional menjadi sorotan. Kemungkinan pasar ditutup total sangat kecil, walaupun berita karantina wilayah sudah santer di mana-mana. Pertimbangannya sangat jelas, masyarakat akan kehilangan arah jika tempat penyedia kebutuhan pangan mereka tidak ada. Mencoba memperpendek mata rantai keramaian, Tohaga merilis Mitoha alias Mitra Tohaga. Keberadaan Mitoha ini untuk menginformasikan kontak pedagang pangan harian yang bisa online dihubungi warga dan megantarkan kebutuhan pangan ke rumah-rumah warga. Direktur Utama PD Pasar Tohaga Haris Setiawan menjelaskan bahwa program semi e-commerce ini diluncurkan mengingat situasi darurat yang sedang dihadapi Kabupaten Bogor. Anjuran pemerintah untuk #dirumahAja sedikit kontradiktif dengan situasi real Pasar yang masih ramai setiap harinya. Imbauan untuk Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terlihat sulit diterapkan karena masih kurangnya kesadaran masyarakat. ”Saat ini baru pasar-pasar besar yang sudah menerapkan sistem online ini, sisanya menyusul di tiga hari mendatang. Target kami semua pasar bisa menjalankannya,” jelas Haris. Di samping imbauan PHBS, penyediaan hand sanitizer dan peluncuran Mitoha. Dalam waktu dekat Tohaga akan menyediakan wastafel portable di titik-titik gerbang pasar. Tujuannya agar warga pasar, mulai dari pengelola, pengunjung dan pembeli lebih sering cuci tangan untuk meminimalisir penularan Covid-19. (*/feb/run)