Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah Rumah Sakit (RS) di Kabupaten Bogor agar dapat mengakses data para penyintas Covid-19. INI dilakukan agar para penyintas Covid-19 bersedia mendonorkan plasma konvalesen, menyusul kebutuhan pasien yang sedang berjuang sembuh sangat besar. Ketua PMI Kabupaten Bogor Zainal Syafrudin mengatakan, saat ini kebutuhan plasma konvalesen di Kabupaten Bogor sangat tinggi. Apalagi, tren penambahan kasus positif Covid-19 masih cukup banyak setiap harinya. Zainal, sapaannya, mengaku cukup gencar menyosialisasikan gerakan donor plasma konvalesen, baik di tempat publik, menggunakan banner di rumah sakit hingga melakukan ajakan di media sosial. Ia meminta para penyintas Covid-19 bersedia mendonorkan plasma konvalesen menyusul besarnya kebutuhan pasien yang sedang berjuang sembuh. PMI Kabupaten Bogor saat ini juga melayani jemput bola dan pelayanan pada Sabtu dan Minggu. “Mereka yang sudah keluar rumah sakit dan sembuh 14 hari kita followup untuk diajak menjadi pendonor,” katanya. Karena itu, PMI Kabupaten Bogor sangat membutuhkan akses data pasien terkonfirmasi Covid-19 yang sudah sembuh. Zainal mengaku saat ini pendonor sangat terbatas jika dibandingkan dengan kebutuhanya. “Saat awal bulan saja waiting list 118 orang, dan itu harus ada plasmanya,” ujarnya. Berdasarkan data donor plasma konvalesen PMI Kabupaten Bogor pada awal Februari, stok yang dimiliki PMI sebanyak 193 kantong plasma konvalesen, jumlah pendonor sebanyak 65 orang. Kemudian jumlah yang terlayani sebanyak 16 rumah sakit dengan 118 pasien yang terlayani. Selain minimnya para penyintas Covid-19 yang melakukan donor, rupanya ada beberapa persyaratan yang wajib dipenuhi calon pendonor, baik dari sisi kesehatan dan sebagainya. “Ada skrining terlebih dahulu, dan perempuan tidak boleh yang sudah melahirkan, banyak persyaratan sehingga susah,” jelasnya. Zainal menambahkan, calon pendonor yang bakal diambil plasma konvalesen juga tak boleh lebih dari tiga bulan pada saat dirinya dinyatakan sembuh. Saat ini PMI Kabupaten Bogor mengaku siap secara Sumber Daya Manusia (SDM), hanya saja dirinya mengaku kekurangan untuk alat donor plasma konvalesen. “Alat saja memang yang kurang, untuk apresis di Jawa Barat hanya empat yang bisa membuat plasma darah. Pertama, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cirebon, dan Kota Bandung,” pungkasnya. (rb/feb/run)