Perhelatan Jaipong Award 2021 yang berlangsung di Bigland Sentul Hotel & Convention, Kabupaten Bogor, telah berakhir. Sepuluh finalis tampil untuk memperebutkan juara di ajang Jaipong Award 2021 pada Sabtu (10/4). DARI sepuluh finalis yang mengikuti ajang Jaipong Award 2021 tingkat Kabupaten Bogor, tiga penari jaipong berhak menjadi pemenang. Ketiga penari tersebut adalah Nabilla Diyanti juara pertama, warga Kampung Cibogel, RT 05/11, Gg Sukma, Jalan Kapten Yusuf, Desa Kota Batu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Juara kedua Ratu Aliya, warga Kampung Babakan Leuwiliang, RT 03/06, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Juara ketiga Azahra Asyiami, warga Kampung Kopo, RT 04/02, Desa Leuwimalang Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Sedangkan untuk harapan pertama diraih Balqis Habibah (harapan 1), warga Kampung Lebaksirna, RT 02/10, Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Harapan kedua Raisya Gheifira, warga Kampung Hegarmanah, RT 01/04, Desa Cibeber 1, Kabupaten Bogor. Harapan ketiga Farshya Aurelliva, warga Kampung Ciletuh, RT 04/01, Desa Cipayunggirang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Dan terakhir untuk juara favorit diraih Restu Aulia P, warga Jalan Raya Warungnangka, Desa Telukpinang, RT 02/02, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor Mulyadi mengatakan bahwa Jaipong Award Kabupaten Bogor 2021 ini sebagai momentum kembalinya kreasi para seniman yang sebelumnya tidak bisa tampil dalam pentas karena pandemi Covid-19. Dengan adanya acara yang diadakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ini, jelas Mulyadi, para penari bisa kembali mengekspresikan kreasi seni kepada publik. “Sehingga kita berinisiasi memberikan ruang kepada mereka karena mereka adalah aset daerah dan aset negara yang harus dilestarikan dan diapresiasi,” ujarnya saat ditemui di lokasi. Even kesenian tersebut, lanjut Mulyadi, akan dicoba untuk terus dikembangkan dengan skema penampilan dengan berbagai konsep yang tetap memerhatikan protokol kesehatan. “Even-even ini ke depan akan kita terus selenggarakan dan rutin. Jadi even ini bisa kita adakan secara daring atau hibrid dan ada yang secara virtual sehingga bisa dilihat masyarakat luas,” katanya. Ke depan, ia berharap pemulihan ekonomi perlahan bisa terus berjalan dan kesehatan tetap dijaga dan terjaga. Di lokasi yang sama, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bogor Dedi Hernadi mengatakan, di tengah pemulihan ekonomi ini seni budaya mencoba mengambil peran. Hal itu untuk memaksimalkan potensi budaya yang ada di Kabupaten Bogor untuk ikut membangkitkan ekonomi. “Iya jadi meski di masa pandemi para seniman bisa tampil dimasa pandemi ini dengan tetap mengikuti protokol kesehatan,” ujarnya. “Jadi kita berusaha agar masyarakat di Kabupaten Bogor ini bisa terus mengasah skill, keahlian, dan kemampuan,” ujarnya. Sebab, jelas Dedi, anak-anak muda atau kaum milenial di Kabupaten Bogor memiliki banyak potensi dan ada bibit-bibit unggul seniman yang perlu dioptimalkan sehingga budaya di Kabupaten Bogor tetap lestari dan terjaga. “Setelah ada even ini kita akan coba adakan festival budaya yang konsepnya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada,” katanya. “Karena anak-anak ini merupakan cikal bakal penerus generasi bangsa yang melestarikan kesenian budaya lokal,” pungkasnya. (ps/feb/run)