METROPOLITAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, mengungkapkan pentingnya pengelolaan arsip berbasis teknologi informatika seiring perkembangan zaman dan adaptasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Hal tersebut dikatakannya saat membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) E-Arsip Terintegrasi (Srikandi), di Ruang Serbaguna I Sekretariat Daerah, Cibinong, kemarin. Burhan, sapaan karibnya, menjelaskan perkembangan teknologi informasi berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan. Termasuk berdampak kepada tata kelola pemerintahan dan tata kelola kearsipan. Saat ini, pengelolaan arsip berbasis teknologi informasi menjadi sangat penting. “Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan arsip dinamis adalah suatu keharusan untuk bisa mengikuti perkembangan zaman. Hal itu juga telah diatur Undang- Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, dan Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE, serta KepmenPAN RB Nomor 679 Tahun 2020 tentang Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi),” kata Burhan. Ia menerangkan, arsip tidak hanya sangat penting, tetapi fundamental kaitannya dengan pertanggungjawaban administrasi pengelolaan birokrasi pemerintahan. Berbagai masalah kearsipan terjadi diakibatkan salah urus pada sistem penyimpanan arsip di setiap organisasi. “Bicara soal arsip, bukan hanya penyimpanan, tetapi temu kembali arsip menjadi sangat penting. Saat dibutuhkan, arsip harusnya dapat ditemukan dengan mudah, tepat, cepat, dan akurat,” ujarnya. Selanjutnya, jelas Burhanudin, Aplikasi E-Arsip Terintegrasi atau Srikandi menjadi aplikasi umum di bidang kearsipan pada Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Dimana setiap informasi yang bersifat analog dan digital akan terekam sebagai bukti akuntabilitas demi terpenuhinya hak keperdataan masyarakat dan pelayanan publik yang lebih optimal. Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor, Tb Lutfie Syam, menjelaskan ada 30 SKPD dikumpulkan mengikuti Bimtek aplikasi Srikandi yang dijalankan. Di antaranya, 20 dinas dan badan ditambah sepuluh dari kecamatan. “Srikandi adalah sistem kearsipan dinamis terintegrasi berbasis elektronik. Dengan aplikasi tersebut, dokumen surat dan lainnya yang setiap hari kita hasilkan dari kantor masing-masing, nanti sudah tidak lagi pakai kertas. Semua kita coba elektronik,” beber Lutfi. Ia mengungkapkan, kira-kira gambaran ke depannya seperti itu yang akan dihasilkan. Sebetulnya sudah ada payung hukumnya sejak lama, yakni SPBE. Tetapi masing-masing SKPD punya aplikasi sendiri, jadi belum terintegrasi. Ke depan dengan Srikandi, semua bisa terintegrasi. “Alhamdulillah, Kabupaten Bogor terpilih sebagai salah satu model di Jawa Barat. Ini kepercayaan luar biasa. Dan kepercayaan ini harus kita jaga, serta kita buktikan. Kegiatan ini adalah inisiatif Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah, serta Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI),” pungkas Lutfie. (*/eka/run)