METROPOLITAN - Grup musik tradisional SMP Negeri 1 Kota Bogor berhasil menyabet medali emas dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2021 yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, belum lama ini. Sebagai apresiasi karena telah mengharumkan nama Kota Bogor di kancah nasional, Wali Kota Bogor Bima Arya bakal mengundang tim ini untuk mentas di acara kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang diselenggarakan pada awal Desember nanti. Di hadapan Bima Arya, grup musik tradisional ini menunjukkan penampilan terbaiknya memainkan alat musik kreasi berbahan dasar bambu, seperti gambang awi, langgir badong, bedung tunggul kawung, rampang awi dengan laras atau tangga nada pentatonik. Tampak Bima Arya pun terpukau dengan penampilan para siswa-siswi yang membawakan tema kepahlawanan Jawa Barat, dimana mengangkat cerita Muhammad Toha dalam peristiwa Bandung lautan Api. “Penampilan yang sangat luar biasa. Saya ingin mengundang tim ini untuk manggung di acara yang sedang kami siapkan, yaitu Kota Bogor pada awal Desember menjadi tuan rumah kongres JKPI. Saya ingin menampilkan kebanggaan kita ini, saya ingin memamerkan mereka kepada tamu-tamu dari seluruh Indonesia,” kata Bima Arya. Bima Arya mengaku sebagai wali kota dan juga alumni SMPN 1 Bogor bangga dan berterima kasih. Karena bukan saja telah mengharumkan sekolah, tetapi juga Kota Bogor dan Indonesia. “Jadi, kita itu haus prestasi. Kita selalu ingin nama Bogor itu bergaung terus. Bukan hanya nasional, tapi internasional. Ini kreativitas yang luar biasa,” ujarnya. “Saya lihat anak-anak ini berani melawan mainstream, di tengah kegandrungan banyak anak muda kepada K-Pop dan western. Tetapi mereka justru menyukai dan mendalami kesenian tradisional. Jadi, kehadiran saya juga ingin menunjukkan keberpihakan dan dukungan terhadap seni Sunda di sini,” sambungnya. Pada kesempatan ini, Bima juga tak lupa memberikan piagam penghargaan kepada murid berprestasi tersebut beserta pelatih dan guru pendampingnya. Mereka antara lain, Arya Patih Dwideyananda, Nadya Asatiril Azizah, Aisyah Radhia Hanifah, Anastasia Aqila Ismunandar, dan Faza Arkansas Arzan. Sementara pelatih dan guru pendamping atas nama Ade Suarsa dan Sri Harsini. Sementara itu, Pelatih Kesenian Tradisional SMPN 1 Bogor Ade Suarsa mengungkapkan bahwa raihan medali emas di ajang FLS2N 2021 ini merupakan buah dari hasil kerja keras anak-anak yang semangat berlatih. “Kami berjuang selama hampir enam bulan mempersiapkan ini. Ketika anak-anak dalam situasi seperti ini mereka ingin berbuat sesuatu dalam bidang kesenian untuk mengekspresikan kemampuannya. Dan alhamdulillah mulai dari tingkat kota, provinsi, sampai nasional kita menjadi yang terbaik mendapatkan medali emas,” kata Ade. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang juga sangat konsern terhadap kesenian di Kota Bogor. “Bapak Wali Kota juga sangat interest terhadap bidang kesenian. Jadi, kita berbangga punya orang tua, punya wali kota yang segala aspek diperhatikan dan menjadi sebuah prioritas. Saya hanya pelatih, hanya mencetak anak-anak yang memiliki kemauan dan didukung tentunya oleh orang tua dan sekolah. Jadi, ada sinergi maka terjadi sebuah kekuatan dan prestasi,” terangnya. “Potensi untuk kesenian tradisional di Bogor itu ada dan luar biasa. Ketika anak-anak mau saja berlatih, tidak harus genetika punya keturunan seniman, bisa dibuktikan ternyata mereka bisa menjadi yang terbaik. Utamanya mau berlatih dan semangat,” pungkas Ade. (rez/eka/run)