METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menggeber pembangunan pedestrian sepanjang 825 meter di Jalan Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, mulai dari kawasan Bogor Trade Mall (BTM) hingga SMAN 1 Kota Bogor. Pembangunan tersebut kini sudah memasuki tahap finishing demi menambah pedestrian baru dan pelebaran trotoar eksisting yang ada. Jalan dari BTM hingga Bank BNI Juanda sebenarnya merupakan jalan yang biasa dilintasi pengendara hingga tempat mangkal Pedagang Kaki Lima (PKL). Sementara, mulai dari gerai McDonalds hingga SMAN 1, pelebaran pedestrian memakan badan jalan raya. Wali Kota Bogor Bima Arya pun mengatakan, proyek ini dibiayai Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar). Hasilnya, terdapat kemunduran dari target atau deviasi negatif sekitar 5 persen. “Saya tidak mau ada yang minus, semua harus positif. Semua harus sesuai jadwal. Kualitas harus terjaga. Saya titip tadi ke depan (pedestrian, red) ini jangan sampai ambles. Sebab, pedestrian di mana-mana kalau pengerasan tidak cukup maksimal, maka akan ambles,” kata Bima. Menurutnya, disulapnya jalan di kawasan BTM-Bank BNI ini lantaran dianggap sudah lama semrawut. Dimana jalan digunakan mobil untuk mangkal hingga dikuasai para PKL. Dengan diubah jadi pedestrian, ini diklaim akan lebih bermanfaat untuk kepentingan publik. Meskipun Jalan Juanda bakal lebih sempit karena pelebaran pedestrian, trotoar akan lebih luas dan bisa digunakan pejalan kaki, bahkan untuk berolahraga. Terlebih, sudah ada jalur hijau di tengah jalan eksisting dan bakal ditambah jalur khusus sepeda, melengkapi jalur sepeda yang sudah ada sebelumnya di seberang jalan atau di seputaran Kebun Raya Bogor (KRB). “Ini ruasnya dari mal BTM hingga SMAN 1 Kota Bogor. Biayanya sekitar Rp5,6 miliar dari bantuan Pemprov Jabar. Yang sangat penting yakni memastikan dukungan dari perkantoran dan gedung-gedung di sekitar pembangunan. Ada penyesuaian dan sterilisasi PKL,” jelasnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi mengungkapkan, dalam pengerjaan proyek ini ada kendala pada awal pekerjaan. Termasuk sosialisasi yang belum selesai. Dimana ada kantor-kantor di sekitar pekerjaan yang punya permintaan. Ia menyebut pengerjaan ini akan mencakup jarak sepanjang 825 meter dengan lebar bervariasi. Sebab, pihaknya berpatokan dengan badan jalan yang kondisinya tidak sama semua. “Bukan trotoar yang harus sama, tapi badan jalannya. Panjangnya total 825 meter, dengan lebar variatif. Ada yang paling ujung sekitar 7 meter, ada yang 4 meter, dan paling kecil 3 meter,” tutupnya. (eka/run)