METROPOLITAN - Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menyerahkan secara simbolis polis Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada kelompok tani (poktan) di Desa Cibatu Tiga, Kecamatan Cariu, Selasa (9/8). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus mengembangkan sinergi dan kolaborasi dengan para stakeholder dalam upaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), fasilitasi sarana prasarana, dan manajemen pascapanen melalui berbagai kegiatan. Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan menjelaskan secara simbolis Pemkab Bogor bekerja sama dengan seluruh stakeholder, dibantu Kementerian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorbun) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyerahkan AUTP kepada petani. “Sektor pertanian berisiko tinggi mengalami gagal panen. Karena itu, program AUTP diadakan dalam memberi jaminan rasa keamanan kepada petani dari ancaman gagal panen akibat bencana alam, hama, atau hal lainnya yang berada di luar kendali manusia,” ujar Iwan. Iwan mengatakan, asuransi ini 80% dari pemerintah pusat dan 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Kegiatan ini bukan hanya untuk di Kecamatan Cariu, tetapi di seluruh wilayah Kabupaten Bogor. “Kami juga bersama DPRD Kabupaten Bogor sudah membuat peraturan untuk melindungi para petani. Yakni Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Kami mohon dukungan semua pihak agar perda ini dijalankan dengan sebaik-baiknya. Karena tantangannya pasti besar,” kata Iwan. Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bogor, ia mengaku berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Pertanian RI dan Distanhorbun Provinsi Jabar yang telah memercayakan Kabupaten Bogor sebagai lokus tugas pembantuan pemberian AUTP dan RJIT. “Dan tentunya terima kasih kepada seluruh stakeholder yang telah turut berkontribusi dalam membangun pertanian di Kabupaten Bogor. Semoga segala upaya bersama yang kita lakukan dapat meningkatkan produktivitas dan ketahanan pangan daerah, memberikan manfaat sebesar-besarnya, dan membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi para petani di Kabupaten Bogor,” ungkap Iwan Setiawan. Sementara itu, Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Siti Nurianty, menjelaskan salah satu program unggulan di Kabupaten Bogor adalah Pancakarsa dan untuk Distanhorbun salah satu program Pancakarsa-nya adalah AUTP. “Pemerintah pusat telah mengalokasikan target kepesertaan anggaran di 2022 seluas 25.000 hektare, dengan premi sebesar 80% dibayarkan melalui APBN. Atas target tersebut, Pemkab Bogor juga telah mengalokasikan anggaran yang berasal dari APBD, seluas 10.000 hektare dengan premi sebesar 20%,” jelasnya. Siti Nurianty melaporkan bahwa ada beberapa kelompok tani yang melakukan klaim asuransi. Di antaranya, sembilan kelompok tani yang mengajukan klaim akibat hama penyakit dan banjir bandang di Kabupaten Bogor dengan jumlah dana Rp442.020.000. “Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan penyerahan AUTP hari ini, dapat mengantisipasi kegagalan panen dan memberikan ganti rugi akibat kerugian petani sehingga keberlangsungan usaha tani dapat terjamin,” tuturnya. Selain itu, lanjutnya, juga diserahkan hasil pembangunan jaringan irigasi dari APBN kepada 15 poktan yang pelaksanaannya dilaksanakan petani secara swadaya di 15 kelompok tani. Juga dilaksanakan simbolis pemberian KUR kepada poktan yang ada dari Bank BJB. Penyerahan KUR ini merupakan bagian fasilitasi pembiayaan bagi petani dalam mengembangkan usaha pertanian yang usahanya dinilai layak. (*/eka/run)