METROPOLITAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bakal menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk seribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya pengendalian inflasi di daerah. Hal tersebut disampaikan Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan saat rapat tindak lanjut pengarahan presiden terkait pengendalian inflasi di daerah, tindak lanjut aksi afirmasi bangga buatan Indonesia, dan penyasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, di Ruang Serbaguna I Sekretariat Daerah, Cibinong, Senin (3/10). Saat ini, kondisi inflasi nasional pada Juli 2022 sebesar 4,94 persen dan inflasi Jawa Barat pada Agustus sebesar 4,71 persen Year on Year (YoY). Sementara inflasi di Kabupaten Bogor per Juni 2022 sebesar 3,66 persen dan pada Agustus deflasi 0,45 persen. Iwan menjelaskan ada beberapa poin arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang harus diterjemahkan dan diimplementasikan di Kabupaten Bogor. “Intinya bagaimana kita bisa membahas pelaksanaan yang lebih teknis, apa saja yang harus dilaksanakan Pemkab Bogor,” ujar Iwan. Langkah yang sudah diambil di antaranya, dengan mengalokasikan dua persen Dana Transfer Umum (DTU), yakni Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk pengendalian inflasi. Bentuk kegiatannya, berupa bansos kepada seribu UMKM dan intervensi harga-harga bahan pokok di pasar melalui operasi pasar di 40 kecamatan. “Saya minta segera tindak lanjuti pelaksanaan teknisnya. Kita fokus kepada beberapa hal tersebut yang bisa dilaksanakan sampai akhir tahun ini, serta berupaya agar bisa mengalokasikan dana bantuan akibat kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak, red) ini tepat sasaran, tidak tumpang tindih dengan kegiatan lainnya,” tegasnya. Berkaca pada penanganan Covid-19 yang cukup berhasil di Indonesia, semua pihak juga diharapkan kompak dalam penanganan inflasi. Semua harus bersatu dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga tingkat desa. “Seperti saat kita menangani Covid-19. Kalau Covid-19 kita bisa bersama-sama, urusan inflasi ini kita juga harus bersama-sama,” harap Iwan. Terkait percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bogor, Iwan meminta semua dinas memberi masukan berupa langkah-langkah konkret dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem ini. Dinas juga diminta berkoordinasi dengan kementerian, terutama mengenai data kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bogor yang tercatat di pusat. “Kalau hanya mengandalkan beberapa dinas, tidak akan mungkin bisa. Tapi saya yakin jika seluruh dinas bersinergi membuat kegiatan kolaborasi untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bogor, pasti bisa,” pungkasnya. (fin/eka/run)