METROPOLITAN.ID - Erupsi Gunung Anak Krakatau kembali terjadi lagi, beberapa waktu setelah terjadinya erupsi Gunung Marapi.
Erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada hari Kamis (07/12/2023) sekitar pukul 06.00 WIB.
Informasi terbaru dari Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan bahwa Erupsi Gunung Anak Krakatau melibatkan pelepasan abu vulkanik mencapai sekitar 500 meter dari puncak gunung api aktif, dan ketinggian mencapai 657 meter di atas permukaan laut.
PVMBG memberikan pembaruan pada Kamis, 7 Desember 2023, pukul 06.00 WIB.
Berdasarkan data seismogram, erupsi kali ini tercatat dengan amplitudo maksimum mencapai 22 milimeter, dengan durasi sekitar sembilan detik.
Melalui hasil penelitian, terlihat bahwa kolom erupsi menampilkan warna kelabu dengan intensitas yang condong ke arah utara laut.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Bantah Puan Maharani Main Dua Kaki di Pilpres 2024
Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, menjelaskan bahwa gunung tersebut saat ini berstatus Level III atau Siaga.
PVMBG memberikan saran agar masyarakat di sekitar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif.
Andi menekankan bahwa pemukiman terdekat dari gunung berada di Pulau Sebesi, sekitar 16,5 kilometer dari lokasi erupsi.
Baca Juga: Soal Banyak Kepala Desa yang Terjerat Kasus Hukum, Rudy Susmanto: Inspektorat Gagal!
Selain itu, Andi memberikan peringatan kepada masyarakat dan nelayan untuk menjauhi kawasan Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer.
"Masyarakat, nelayan, pendaki gunung diharapkan tidak mendekati kawasan dengan radius lima kilometer, karena saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Level III, Siaga," ungkap Andi Suardi.
