METROPOLITAN.ID - Baru-baru ini, Albania berencana mendirikan sebuah negara mini berbasis Islam di dalam ibu kotanya, Tirana yang setara dengan Vatikan.
Negara itu nantinya akan dipimpin oleh tarekat sufi Syiah Bektashi, salah satu sekte sufi yang berpengaruh dalam tradisi Islam.
Rencana itu diumumkan oleh Perdana Menteri Albania, Edi Rama, dengan tujuan mempromosikan kerukunan antaragama dan dialog di wilayah tersebut, pada Minggu, 22 September.
Baca Juga: Warung Jual Obat Ilegal Tramadol di Karawang Kian Menjamur, Bikin Warga Resah
Ia menyatakan bahwa, negara mikro tersebut diharapkan bisa menjadi pusat moderasi, toleransi, dan perdamaian, serupa dengan peran Vatikan bagi umat Katolik di Roma, Italia.
Dengan demikian, negara baru ini akan berfungsi sebagai pusat Islam toleran, yang telah lama dibanggakan oleh negara Albania.
Rama juga menegaskan, inisiatif ini bertujuan untuk mempromosikan modernisasi dalam ajaran Islam, sambil memperkuat nilai-nilai perdamaian dan koeksistensi yang harmonis di kawasan tersebut.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Yang Identik dengan Presiden Pertama Soekarno untuk Banyak Belajar Sejarah
"Tujuan kami adalah mendukung transformasi Bektashi World Center di Tirana menjadi negara berdaulat, pusat baru moderasi, toleransi, dan koeksistensi damai," ujar Rama di markas PBB di New York, seperti dikutip oleh AFP, Selasa, 24 September 2024.
Komunitas Bektashi sendiri memiliki sejarah panjang di Albania, dan menurut sensus 2023, sekitar 10 persen dari populasi negara tersebut adalah pemeluk tarekat ini.
Pemimpin Bektashi menyambut baik gagasan ini, memuji upaya pemerintah Albania untuk memperkuat nilai-nilai inklusivitas, kerukunan antaragama, dan dialog antar budaya.
Baca Juga: Daftar 3 Pemain Asal Prancis Yang Berhasil Cetak Brace saat Debut di Liga Champions
Mereka menilai bahwa kedaulatan negara mini ini akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan keragaman dunia.
Jika rencana ini terwujud, negara mini Bektashi ini akan mencakup wilayah seluas 10 hektare. Penduduknya akan terdiri dari ulama Bektashi serta individu-individu yang bertugas mengelola administrasi negara tersebut.
Negara ini akan dipimpin oleh pimpinan tertinggi Bektashi, yang akan bekerja bersama sebuah dewan keagamaan untuk menjalankan fungsi pemerintahan.
