Senin, 22 Desember 2025

Sudah Bertahun-tahun PKL dan Parkir Liar di Simpang Pasar Cisarua Bikin Macet, Ketua RT di Puncak Bogor Berharap Ini

- Kamis, 25 April 2024 | 17:45 WIB
PKL dan parkir liar di Simpang Pasar Cisarua, kawasan Puncak Kabupaten Bogor menambah kemacetan. (Rijal/Metropolitan )
PKL dan parkir liar di Simpang Pasar Cisarua, kawasan Puncak Kabupaten Bogor menambah kemacetan. (Rijal/Metropolitan )

METROPOLITAN.ID - Simpang Pasar Cisarua di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor telah menjadi sarang kemacetan akibat dari Pedagang Kaki Lima (PKL) dan parkir liar di sekitarnya.

Kemacetan ini terutama terjadi pada akhir pekan atau hari libur di kawasan Puncak. Diperparah lagi dengan banyaknya PKL yang berjualan di area tersebut, menciptakan lingkungan yang semakin kumuh.

Oleh karena itu, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor harus segera mengambil langkah untuk menertibkan PKL di kawasan Puncak ini.

Baca Juga: Dedie A Rachim Resmi Daftar Balon Wali Kota Bogor di Partai Demokrat

"Kondisi seperti ini sudah berlangsung lama dan tampaknya dibiarkan begitu saja," kata Taufik, salah seorang Ketua RT di Desa Citeko.

Taufik berpendapat bahwa para pedagang tersebut seharusnya ditertibkan atau direlokasi ke tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

"Mereka bisa direlokasi ke tempat yang lebih layak, misalnya di rest area Gunung Mas Tugu Selatan, agar tidak hanya mengurangi kemacetan tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan tertata," tambahnya.

Baca Juga: Update Kasus Diduga Begal Mobil di Bogor: Polisi Periksa 5 Saksi, Korban Belum Sadarkan Diri

Sebelumnya,  sebanyak 130 Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor justru menolak direlokasi ke rest area.

Para PKL malah meminta Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Bogor lebih dulu meramaikan wisatawan sebelum direlokasi ke rest area.

Ketua Himpunan Pedagang Puncak (HPP) Desa Tugu, Mumuh mengaku ratusan pelaku PKL menolak direlokasi dikarenakan pendapatan mereka akan menurun secara drastis jika dibandingkan dengan lokasi yang saat ini mereka tempati.

Baca Juga: Boyong Dedie A Rachim, PAN Kota Bogor Perkuat Silaturahmi Bareng PDIP Jelang Pilkada 2024

“Ya betul sekarang aja di rest area nya aja sekarang kita ini belum ramai terus tidak sesuai dengan ukuran. Kiosnya kiosnya itu itu ada yang satu 1,8 itu ukurangnya itu lah nggak cukup gitu. Konsep rest area nya aja itu tidak cocok kalau buat pedagang,” kata Mumuh saat dikonfirmasi Metropolitan.id pada Rabu, 24 April 2024.

Mumuh menjelaskan, jika sebagian pedagang sudah masuk ke rest area namun hanya bertahan selama 6 bulan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X