"Banyak dari kami dari KPK sekarang menjabat di beberapa lembaga negara, tujuan kami sama satu yakni berbuat yang terbaik untuk negeri dan melayani rakyat," ujar Dedie A Rachim.
Baca Juga: Cek fakta, Pilkada Jakarta Resmi Dua Putaran
Sementara itu, Wamendagri Bima Arya mengungkapkan awal mula dirinya menarik Dedie A Rachim dari KPK untuk menjadi pendampingnya di Pilwalkot Bogor tahun 2018 silam.
Bima menyebut, berkali-kali sebelum menentukan calon wakil pada periode kedua, dia melakukan Istikharah. Beberapa kali itu pula, dikatakan Bima selalu muncul dalam benaknya bayangan Dedie A Rachim.
"Saya titip ke kang Dedie dan kang Jenal sebagai wali kota dan wakilnya untuk selalu kompak. Sebab, harmonisasi keduanya itu yang membuat pemerintahan nyaman. Kang Dedie adalah alumni KPK pertama yang sukses menjadi Wali kota," tuturnya.
Pada kesempatan ini, Bima Arya memberikan kado sebuah sapu kepada Dedie A Rachim. Kado sapu ini tentu memiliki arti kepada pasangan Dedie-Jenal jika memimpin Kota Bogor 5 tahun ke depan.
"Kang Dedie mampu membersihkan Kota Bogor, mulai dari ruangan walikota ke ruang wakil dan semua balai kota. Jika balai kota bersih, maka kota Bogor pun bersih," tandas Bima Arya. (Rifal/fin)