Media sosial, dengan jangkauannya yang luas dan kemudahan untuk berbagi informasi, memungkinkan perusahaan untuk membangun brand awareness secara lebih efektif dan efisien.
Media sosial memungkinkan perusahaan untuk menciptakan konten yang menarik dan relevan yang dapat diakses oleh audiens dari berbagai kalangan.
Menurut Kotler dan Keller (2016) dalam buku Marketing Management, brand awareness merupakan tahap awal dalam siklus keputusan pembelian, di mana konsumen mulai mengenali dan mengingat merek tertentu.
Melalui media sosial, perusahaan dapat memanfaatkan berbagai fitur, seperti iklan berbayar dan konten visual, untuk menarik perhatian konsumen.
Misalnya, perusahaan dapat memanfaatkan gambar atau video produk yang menarik, infografis yang informatif, atau konten berbasis cerita yang dapat meningkatkan keterlibatan audiens.
Selain itu, media sosial juga memungkinkan perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan audiens mereka.
Interaksi ini bukan hanya sebatas promosi produk, tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih personal dengan konsumen.
Sebagai contoh, perusahaan bisa berkomunikasi langsung dengan pelanggan melalui kolom komentar atau pesan pribadi di platform seperti Instagram dan Facebook.
Hal ini tidak hanya meningkatkan brand awareness, tetapi juga membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Sebagai ilustrasi, sebuah brand fashion dapat menggunakan Instagram untuk menampilkan produk terbaru mereka, mengadakan kuis atau giveaway untuk menarik perhatian audiens, serta berkolaborasi dengan influencer untuk memperluas jangkauan brand.
Dengan demikian, brand dapat memperkenalkan produknya dengan cara yang menarik dan interaktif, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberadaan dan nilai dari merek tersebut.
Setelah membangun brand awareness, langkah selanjutnya dalam digital marketing adalah mengoptimalkan media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
Media sosial memungkinkan perusahaan untuk menjangkau calon pelanggan yang lebih banyak dengan biaya yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional.
Salah satu keuntungan terbesar media sosial adalah kemampuannya untuk menargetkan audiens berdasarkan berbagai parameter, seperti lokasi geografis, usia, jenis kelamin, minat, dan perilaku online.
Iklan berbayar di media sosial seperti Facebook, Instagram, dan LinkedIn memberikan fitur targeting yang sangat spesifik. Misalnya, pengiklan dapat memilih audiens yang sesuai dengan demografis yang mereka tuju, sehingga pesan mereka sampai ke orang yang tepat.