Minggu, 21 Desember 2025

Kuliner Legendaris di Kota Bandung, Bakmi Pelita 2 Hadirkan Cita Rasa Khas dengan Harga Murah Meriah

- Rabu, 6 September 2023 | 13:46 WIB
Bakmi Pelita 2 jadi salah satu kuliner legendaris di Kota Bandung, Jawa Barat. (bandung.go.id)
Bakmi Pelita 2 jadi salah satu kuliner legendaris di Kota Bandung, Jawa Barat. (bandung.go.id)

METROPOLITAN.ID - Kota Bandung memang tidak pernah habis menghadirkan kuliner menarik, termasuk kuliner legendaris yang sudah ada puluhan tahun di Kota Bandung.

Ya, kuliner legendaris di Kota Bandung tentu jadi pilihan bagi warga maupun wisatawan yang mencari makanan khas di Kota Kembang.

Dari sekian banyak kuliner legendaris di Kota Bandung, salah satunya Bakmi Pelita 2.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Jajanan Pasar Khas Jakarta untuk Delegasi KTT ASEAN 2023

Bakmi Pelita 2 bisa dibilang kuliner legendaris karena sudah ada sejak 1988 dan hingga kini masih diburu pencinta kuliner.

Bakmi Pelia 2 awalnya berlokasi di Pagarsih.

Lalu tahun 1998, pemilik Bakmi Pelita 2 memindahkan tempat ke daerah Surapati, tepatnya berada di Gang Pelita II No.3 dan mengubah namanya menjadi Bakmi Pelita 2.

Baca Juga: Kuliner Legendaris Murah Meriah di Kota Bandung, Toko Roti Sidodadi 'Makin Lama Makin Jadi' di Usia 69 Tahun

Pendiri kedai Bakmi Pelita 2 ini adalah Ny. Lie Ngiun Tjie.

SSaat ini sudah dikelola oleh generasi keduanya, yaitu Erik. Nama Pelita 2 sendiri terispirasi dari nama Gang lokasi mereka berjualan.

“Banyak yang mengira kalau ini cabang yang kedua. Tapi sebenernya bukan. Jadi di sini ada Gang Pelita I, II, III. Nah biar orang tidak bingung, dinamailah Bakmi Pelita 2 disamakan dengan nama gang di sini," jelas Erik.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Jajanan Pasar Khas Jakarta untuk Delegasi KTT ASEAN 2023

Hal yang membedakan Bakmi Pelita 2 dengan kedai bakmi yang lainnya adalah Mie-nya yang masih dibuat dengan cara tradisional.

“Cara pembuatannya simpel. Pertama kita meracik tepung, telur, dan sebagainya. Dan tahap keduanya yang lucu, jadi adonan yang masih kasar disimpan di atas meja, lalu ada bambu panjang, nanti ada orang yang naikin bambunya kaya naik kuda, terus diratain," ungkapnya. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X