METROPOLITAN.ID - Konflik antara Israel dan Palestina menyebabkan adanya situasi kelaparan. McDonald's yang merupakan merek dagang makanan instan terkena imbas karena konflik tersebut.
Seruan boikot produk Israel telah lama digencarkan sebagai dukungan terhadap Palestina, McDonald's yang bukan merupakan produk keduanya terlibat kontroversi.
Kontroversi yang dilakukan McDonald's adalah mereka memberikan makanan kepada tentara dan warga Israel di tengah konflik dengan Palestina.
Baca Juga: Bey Machmudin Dampingi Wapres Hadiri Kick Off Gerakan Ketahanan Pangan Nasional di Bekasi
Di tengah seruan boikot yang meluas terhadap sejumlah produk yang mendukung Israel, McDonald's, salah satu merek makanan terkenal, juga menjadi sasaran.
Boikot ini dipicu oleh aksi kontroversial McDonald's di Israel, di mana mereka memberikan makanan gratis kepada tentara dan warga Israel.
Sementara itu, situasi kelaparan melanda Palestina akibat konflik yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Inflasi Jabar di 7 Kota Sebesar 2,58 Persen, Ini Penjelasan BPS Selengkapnya!
Seruan boikot ini telah mencapai Indonesia, tetapi efeknya tampaknya masih menjadi perdebatan.
Sebagian besar pelanggan McDonald's tampaknya tidak setuju dengan boikot dan merasa bahwa tindakan tersebut tidak efektif dalam menghentikan serangan Israel terhadap Gaza.
Pemerintah Indonesia tidak mendukung boikot waralaba yang terkait dengan Israel, seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah Irlandia.
Baca Juga: Bank bjb Raup Laba Rp1,7 triliun, Kredit Tumbuh hingga 10,2 Persen
Ada juga yang berpendapat bahwa boikot semacam itu dapat merampas hak pekerja Indonesia untuk mendapatkan gaji jika mempengaruhi pendapatan perusahaan.