METROPOLITAN.ID - Update tebaru kasus Monkeypox, seorang pasien cacar monyet meninggal di RSCM Jakarta setelah menjalani perawatan intensif.
Pasien Cacar Monyet Meninggal setelah selama dua minggu dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo RSCM Jakarta.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM Jakarta, dr Lie Khie Chen, Sp.PD-KPTI, mengkonfirmasi bahwa meskipun pasien cacar monyet meninggal, penyebab utama kematian bukan berasal dari monkeypox, melainkan dari penyakit komorbid yang kompleks.
Baca Juga: Kebijakan Blokir Ad Blocker sebabkan YouTube Menjadi Lemot saat Dibuka Menggunakan Browser Firefox
Pasien cacar monyet awalnya dirawat di RSPI Sulianti Saroso dan rumah sakit lain sebelum dirujuk ke RSCM.
Saat dirujuk, pasien sudah mengalami sumbatan usus kecil dan HIV positif dengan CD4 yang sangat rendah.
Setelah operasi, kondisi pasien cukup stabil, namun karena adanya komorbid lain dan lesi yang berat, terjadi komplikasi paru-paru yang menyebabkan kematian setelah 2 minggu perawatan.
Baca Juga: Ketua KPK Firli Bahuri Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Begini Respons Presiden Jokowi
Meskipun terdapat kematian pada kasus ini, dr. Lie Khie Chen menegaskan bahwa hal ini tidak langsung meningkatkan fatalitas kasus monkeypox secara keseluruhan, mengingat perbedaan kondisi setiap pasien dan adanya penyakit penyerta yang beragam.
Hingga 22 November 2023, tercatat 57 kasus cacar monyet di Indonesia, dengan DKI Jakarta menjadi daerah dengan jumlah kasus terbanyak.
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan, dr. Farchanny, menjelaskan bahwa seluruh kasus ini terjadi pada laki-laki dengan rentang usia terbanyak pada kelompok 30-39 tahun.
Sebagian besar pasien memiliki perilaku seksual dengan banyak pasangan, dengan orientasi seksual terbanyak pada lelaki seks dengan lelaki (LSL).
Dari 57 pasien, 39 di antaranya adalah orang dengan HIV (ODHIV), dan beberapa kasus disertai penyakit lain seperti sipilis, hipertensi, Herpes, dan TBC.
