METROPOLITAN.ID - Harga cabai di pasar di Kabupaten Purwakarta disebut sudah tembus Rp120 ribu per kilogram. Padahal, harga cabai di petani hanya sekitar Rp40 ribu per kilogram.
Untuk memastikan stok tersedia dan harga cabai terjangkau, ada beberapa hal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Diantaranya menggencarkan gerakan tanam cabai di masyarakat. Salah satunya di Desa Gunungkarung, Kecamataan Maniis, Kabupaten Purwakarta.
Baca Juga: Tekan Inflasi Daerah, Kabupaten Purwakarta Gencarkan Gerakan Menanam Cabai
Hal itu diungkapkan Kepala Dispangtan Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan.
Ia menjelaskan, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan pangan dan bahan pokok bagi masyarakat.
Diketahui, harga cabai di beberapa tempat di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan, terutama untuk cabai rawit, merah, dan keriting. Akibatnya, terjadi inflasi pangan.
"Di Kabupaten Purwakarta, terdapat beberapa daerah yang menanam cabai, namun belum bisa dimanfaatkan secara maksimal," kata dia.
"Sebagai contoh, harga cabai di petani sekitar Rp40 ribu, namun di pasar bisa mencapai Rp120 ribu. Oleh karena itu, kita juga akan melakukan gerakan tanam cabai untuk memastikan stok cabai tersedia dan harganya terjangkau," imbuh Midan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga akan melakukan percepatan tanam pagi untuk mengatasi dampak perubahan iklim El Nino, serta persiapan ketersediaan pangan jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 2024 nanti.
Percepatan tanam padi yang dilakukan merupakan usaha untuk mengatasi dampak perubahan iklim El Nino yang telah menyebabkan keterlambatan tanam yang idealnya dilakukan pada bulan Oktober hingga Maret.
"Dengan percepatan ini, diharapkan ketersediaan pangan akan terpenuhi dan menjadi lebih baik, terutama saat puncak bulan puasa dan lebaran," tutup Sri Jaya Midan.***