Minggu, 21 Desember 2025

DLHK Karawang Bakal Adopsi Cara Pengolahan Sampah Kabupaten Banyumas

- Senin, 27 Mei 2024 | 23:02 WIB
DLHK Karawang menyambangi Kabupaten Banyumas untuk mengetahui cara pengolahan sampah (Samsudin)
DLHK Karawang menyambangi Kabupaten Banyumas untuk mengetahui cara pengolahan sampah (Samsudin)

METROPOLITAN.ID - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang melakukan kunjungan kerja ke kabupaten Banyumas untuk mengadopsi program pengolahan sampah yang terbaik Se-Asia Tenggara itu, belum lama ini.

Program pengolahan sampah tersebut rencananya akan diterapkan di Kabupaten Karawang.

Adapun rombongan yang diikutsertakan dalam kunjungan kerja itu sebanyak 28 orang mulai dari Kecamatan Tirtajaya dan Kecamatan Kotabaru.

Baca Juga: Cegah Penyelundupan Narkoba Jalur Air, Satpolairud Polres Purwakarta Gencar Lakukan Patroli

Tujuan diikutsertakan dua kecamatan tersebut agar mengetahui bagaimana cara proses pengolahan sampah agar bisa manfaat dan bernilai ekonomis.

"Kami dalam kunjungan kerja itu dengan rombongan sekitar ada 28 orang yang terbanyak itu ada dua kecamatan yaitu Tirtajaya dan Kotabaru, alasan diikutsertakan dua kecamatan tersebut agar mereka mengetahui pengelolaan sampah," ungkap Kabid Kebersihan DLH Kabupaten Purwakarta Agus Mustaqim, Senin 27 Mei 2024.

"Karena hal ini selalu ada penolakan dari masyarakat makanya kita mengajak teman-teman dari desa yang nanti akan mengadakan TPS3R nya," imbuh dia.'

Baca Juga: Mau Menikmati Waktu Liburan Akhir Pekan? Kamu Bisa Mengunjungi Tempat Wisata yang Ada di Indramayu

Tak hanya itu, Agus menjelaskan, bahwa nanti pihaknya akan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait TPS3R yang nanti akan dibantu oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

"Jadi pemerintah membentuk KSM sebagai pengelola TPS3R tersebut, Jadi kita hanya menyediakan sarananya yang mengelolanya nanti masyarakat. Dalam pemaparan edukasi itu nanti kita akan mengedukasi terutama kepada masyarakat di kecamatan tersebut apa aja yang kita hasilkan dari TPS3R. Pertama RDM itu bisa dijual, kedua magot ini juga bisa dijual, yang ketiga kompos dari sampah organik," katanya.

Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa memang ketika pihaknya nanti berbicara dengan kelompok sosial masyarakat, pembiayaan utama dari TPS3R tersebut tetap pembiayaannya dari iuran warga.

Baca Juga: 1MORE Luncurkan Open Earbuds 1MORE Fit SE Open Earbuds S31, Punya Fitur Menarik dengan Desain Super Ringan

"Jadi warga yang membuang sampah ke TPS3R itu dipungut biaya iuran dari situ, besarannya mungkin 70 persen. Nah sisanya itu dari penjualan 3 aspek itu mulai dari RDM, maggot, dan kompos," terang dia.

Kendati demikian, pihaknya akan mencoba mengembangkan TPS3R itu melalui bantuan pemerintah provinsi, rencananya mulai di desa Balonggandu kecamatan Jatisari. Namun, prosesnya masih berjalan karena belum ada kesepakatan terkait sistem pengelolaan seperti apa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X