"Kabid PO ini ngawur, dia bisa merencanakan program yang lebih dibutuhkan oleh sekolah atau siswa dan masyarakat tidak. Yang mau main lapangan tenis siapa pejabat? Kan sudah ada di GOR," ungkap dia.
Baca Juga: Realme Bersiap Meluncurkan Realme GT7 Pro, Gunakan Snapdragon Miss Gen 3 dengan Kamera Periskop
Sebelumnya, Karawang Monitoring Grup (KMG) mengendus ada dugaan kepentingan seseorang pejabat tinggi terkait program pembuatan lapangan tenis yang ada pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Ketua KMG, Imron Rosadi menduga ada kepentingan pejabat tinggi terkait adanya program pengerjaan pembuatan lapangan tenis yang rencananya akan dibangun di beberapa sekolah yang ada di karawang.
"Biasanya yang sudah rutin diprogramkan setiap tahun itu di Bidang Pemuda Olahraga (PO) Disdik itu hanya pembuatan lapangan bola voli. Nah, baru tahun ini rencananya ada program pembuatan lapangan tenis. Sedikit ada dugaan kepentingan juga kayanya dari pejabat tinggi di karawang. Ya mungkin titipan program bisa jadi," ungkapnya.
Menurut imron seharunya Dinas Pendidikan melalui bidang Pemuda Olahraga ini bisa lebih konsisten terlebih dahulu pada program yang sudah berjalan.
Jangan sampai, kata dia, dengan adanya program lapangan tenis yang baru ini hanya sekedar program kepentingan.
"Ya kalau mau fokus saja dulu pada program pengerjaan pembuatan lapangan bola voli, setiap tahun aja program pembuatan lapangan voli ini sering ditemukan bermasalah. Mulai dari pengerjaan diduga asal jadi dan bahkan pengerjaan belum mulai merata di setiap pelosok titik karawang," tegas dia.
Tak hanya itu, menurut imron adanya program pembuatan lapangan tenis ini dinilai kurang efektif atau urgent dan bahkan kurang terlalu dibutuhkan oleh para siswa di sekolah. Terlebih, kata dia harga peralatan untuk olahraga tenis lapangan itu tidak sedikit dan memerlukan anggaran yang cukup besar.
"Kalau lapangan bola voli masih bisa dijangkau lah sama anak-anak dan bahkan masyarakat banyak peminatnya terkait olahraga bola voli. Tapi kalau untuk lapangan tenis saya rasa belum terlalu familiar di lingkungan masyarakat. Hanya beberapa golongan yang bermain itu," terangnya.
Bayangkan saja, kata Imron, harga raket tenis lapangan yang asli dibanderol jutaan rupiah. Barang-barang yang harus dipersiapkan untuk berolahraga tenis. Diantaranya bola, raket, dan sepatu.
"Yang orisinal, paling murah harga sekitar Rp1,5 juta hingga Rp27 juta. Sedangkan harga raket standar Rp3,5 juta. Untuk pemain internasional harganya sekitar Rp 10 juta sampai Rp 27 juta, termasuk khusus untuk fesyen, karena ada emas dan lainnya,” ujarnya.