METROPOLITAN.ID - Rupanya masih ada generasi muda Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang yang harus putus sekolah karena kurang biaya.
Hal itu dialami warga Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, Fauzan Zahroni (17).
Setalah lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), dia tidak melanjutkan sekolah ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan alasan terkendala dengan biaya.
Baca Juga: Pasar Tanah Baru Bogor Sepi Pembeli, Pengelola Sebut Angkot jadi Penyebabnya
"Jadi setelah lulus SMP sekitar satu atau dua tahun yang lalu saya tidak melanjutkan sekolah karena terkendala dengan biaya. Meskipun sekolah gratis tetap saja harus beli seragam dan yang lainnya," kata dia.
Fauzan menerangkan, dirinya memiliki 5 saudara dan merupakan anak kedua dari kepala keluarga, Kosim.
Alasan lain dirinya tidak melanjutkan sekolah adalah karena beberapa adiknya pun masih duduk dibangku sekolah.
Baca Juga: Realme Umumkan Tanggal Perilisan Realme 13 Pro pada 30 Juli, Ini Spesifikasi yang Dibawa
Dengan melanjutkan sekolah, ia merasa hanya akan membebani orang tua.
"Jadi saya yang mengalah tidak sekolah agar adik-adik bisa sekolah. Aktivitas saya sekarang palingan bekerja di tempat pembuatan topi, lumayan uangnya buat jajan sehari-hari," kata dia.
Saat inim dirinya ingin melanjutkan sekolah dengan mengikuti sekolah paket C, dengan harapan setelah lulus nanti dirinya dapat memiliki pekerjaan yang jauh lebih baik dan dapat membantu perekonomian orang tuanya.
Baca Juga: Inalilahi! Pasutri Lansia di Jonggol Bogor Ditemukan Meninggal Dunia di Rumah
"Pengen sekolah paket C, pengen punya ijazah biar bisa masuk kerja di perusahaan seperti orang lain. Tapi sekarang buat sekolah nggak tahu harus kemana," terang dia.
Sementara itu, Kepala Desa Wancimekar Dimyat Sudrajat mengatakan bahwa pemerintah desa selalu mendorong masyarakat agar wajib bersekolah selama 12 tahun. Tetapi masyarakat ada yang putus sekolah dengan kendala tertentu.