METROPOLITAN.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha mengimbau masyarakat di wilayahnya untuk dapat mengantisipasi terjadinya kebakaran di musim kemarau yang saat ini masih berlangsung.
Menurut laporan yang ia terima dari jajarannya, pada musik kering ini di beberapa wilayah kecamatan di Purwakarta berpotensi terjadi kebakaran. Oleh karena itu, Norman mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk waspada dan melakukan pencegahan dini.
"Dari laporan yang kami terima, dua tahun terakhir tren kasus kebakaran cenderung meningkat. Sebagai contoh, sepanjang 2023 kemarin itu terjadi lebih dari 500 kasus kebakaran," ujar Norman di sela kegiatan Sarasehan Kolaborasi Pentahelix dalam penanggulan kebakaran dan penyelamatan di Aula Maya Datar, Senin 9 September 2024.
Baca Juga: Antusiasme Warga Sambut Jawa Barat dan Purwakarta Istimewa Ubah Situ Cikumpay jadi Lautan Manusia
Norman membeberkan, kasus kebakaran yang terjadi selama 2023 kemarin didominasi oleh kasus kebakaran yang melanda kawasan hutan dan lahan atau karhutla.
Selain faktor alam. Beberapa faktor penyebab diantaranya terjadinya kebakaran tersebut adalah kelalaian manusia.
Menurutnya, pemerintah tak bisa hanya bekerja sendiri dalam hal pencegahan dan antisipasi kebakaran. "Perlu peran serta masyarakat secara luas. Sehingga upaya pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin," ucap Norman.
Ia juga kembali mengingatkan bahwa di wilayahnya ada beberapa kecamatan yang paling diantisipasi karena dinilai berpotensi terjadi kebakaran. Hal ini dapat dilihat dari berbagai kasus yang selama ini terjadi.
Adapun wilayah yang paling diantisipasi terjadi kebakaran itu di antaranya Kecamatan Purwakarta kota, Jatiluhur, Babakancikao, Sukatani, dan Kecamatan Bungursari.
"Musim kemarau, memang menjadi salah satu penyumbang terbesar peningkatan kasus kebakaran di kita. Karena, saat cuaca kering seperti itu potensi kebakaran cukup tinggi," kata Norman menerangkan.
Norman menambahkan, di musim kering seperti ini pihaknya juga mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di perumahan atau di kawasan padat penduduk untuk berhati-hati pada saat meninggalkan rumah. Misalnya, jangan lupa pemeriksaan ulang jika telah menggunakan kompor.
Selain itu, pihaknya juga meminta supaya masyarakat lebih berhati-hati pada saat membakar sampah. Karena, saat musim kering seperti ini hembusan angin juga cukup kencang. Jika tak berhati-hati, percikan api yang terembus angin itu akan dengan mudahnya membakar apa saja di sekitarnya saat musim kering ini.
"Apabila terjadi kebakaran atau bencana lainnya segera mungkin hubungi dinas terkait agar segera tertangani," tegas dia.