Dengan bantuan dinas-dinas terkait, ibu hamil dan balita diberikan edukasi mengenai pentingnya konsumsi daging ikan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.
Baca Juga: Logistik Pilkada Kota Sukabumi Hampir Kelar, KPU Targetkan Distribusi ke TPS pada H-5
Pada tahun ini, program difokuskan pada pemulihan anak dengan status gizi kurang melalui pemberian makanan tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi.
Siska, salah satu peserta program, menyatakan bahwa dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya Program Makanan Tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak, yang diberikan setiap hari.
“Sebelumnya, saya tidak pernah memikirkan pentingnya nilai gizi yang dikonsumsi anak saya. Kini, saya belajar bagaimana memilih dan menyajikan makanan yang tepat,” ujarnya.
Baca Juga: Tim Advokasi dan Hukum Pasangan Dedie-Jenal Menyebar di 68 Kelurahan
Kepala Puskesmas Nyalindung, Ibu Siti, memberikan apresiasi kepada SCG atas upaya yang dilakukan untuk menanggulangi stunting. “Kami berharap anak-anak yang terindikasi kekurangan gizi tidak akan berlanjut ke tahap stunting. Ini adalah upaya yang sangat penting,” katanya.
Kepala Desa Tanjungsari, Ilah Habilah, juga menyampaikan apresiasi terhadap program SCG ASIK yang memberikan manfaat besar bagi desa mereka.
“Program ini sangat bermanfaat, terutama dalam memotivasi para ibu untuk lebih memahami pentingnya protein dalam perkembangan anak. Kami juga semakin menyadari potensi besar sumber ikan yang ada di desa kami, yang bisa menjadi solusi untuk mengurangi angka stunting,” tuturnya.
nisiatif sosial seperti SCG ASIK di Sukabumi merupakan wujud komitmen SCG dalam prinsip ESG 4 Plus.
ESG 4 Plus terdiri dari empat komitmen utama yaitu mencapai Nol Bersih Emisi pada 2050 (Set Net Zero), Mewujudkan Industri Hijau (Go Green), Menekan Kesenjangan Sosial (Reduce Inequality), dan Merangkul Kolaborasi (Embrace Collaboration), dengan mengedepankan Keadilan dan Transparansi di setiap langkah operasional perusahaan. (Satiri)