Senin, 22 Desember 2025

Nasib Kakak Beradik ODGJ di Sukabumi yang Dikurung di Kandang Kambing, Dievakusi ke RSJ di Bogor

- Rabu, 16 Oktober 2024 | 19:19 WIB
Dibawa ke RSJ di Bogor, begini nasib kakak beradik ODGJ di Kabupaten Sukabumi yang dikurung di kandang kambing (Mulyana)
Dibawa ke RSJ di Bogor, begini nasib kakak beradik ODGJ di Kabupaten Sukabumi yang dikurung di kandang kambing (Mulyana)

METROPOLITAN.ID - Hadin dan Hamdan, dua bersaudara yang mengalami gangguan jiwa atau ODGJ akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Marzuki Mahdi Bogor, Rabu 16 Oktober 2024.

Hadin dan Hamdan dibawa Rumah Sakit Marzuki Mahdi Bogor setelah sebelumnya terpaksa dikurung bak hewan oleh keluarganya di Kampung Bendungan Cibubuay, Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.

Keluarganya sendiri terpaksa mengurung Hadin dan Hamdan di kandang kambing lantaran khawatir dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.

Baca Juga: Dermaga Pasir Besi Tegalbuleud Sukabumi Runtuh, Empat Nelayan Terjatuh ke Laut, Tiga Belum Ditemukan

Terlebih karena keterbatasan ekonomi, keluarga Hadin dan Hamdan tidak langsung mengobati kesehatan mental keduanya.

“Kami bersama stakeholder Forkopimcam melakukan langkah tindak lanjut untuk menangani pasien ini. Karena keterbatasan penanganan di wilayah kami, akhirnya pasien dirujuk ke rumah sakit jiwa di Bogor,” kata Camat Pabuaran, Ihsan Muhlisani.

Sementara Kapolsek Lengkong Iptu Bayu Sunarti mengatakan, Hadin dan Hamdan mengalami gangguan jiwa setelah pulang kerja dari Malaysia.

Baca Juga: Aksi Relawan Haji Aep Lapor Bawaslu, Tuding Paslon Acep Gina Kampanye Sambil Bagi-bagi Duit

“Menurut informasi dari keluarga, Samsudi (Hadin) dan Hamdan sempat bekerja di luar negeri sebelum akhirnya mengalami gangguan jiwa. Namun, penyebab pasti kondisi mereka saat ini masih dalam pendalaman oleh pihak kepolisian dan tenaga medis,”kata Bayu Sunarti.

Sementara kakak ipar Hadin dan Hamdan, Rahmat mengatakan, sebelum menderita gangguan jiwa Hadin pernah bekerja di negara Malaysia.

“Hadin pulang dari Malaysia sudah mulai begitu, tapi nggak parah. Setelah dua bulan, dia langsung dikurung dan dirawat oleh saya,” jelas Rahmat.

Baca Juga: Rumah Sakit Paru Jatisari Karawang Naik Kelas Jadi RSUD, Pelayanan Kesehatan Lebih Lengkap

Upaya perawatan yang diberikan keluarga sangat terbatas.

“Kadang-kadang ada bantuan untuk berobat dari tetangga, tapi kalau tidak, kami harus mencari uang untuk beli obat, satu atau dua tablet saja,” ujar Rahmat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X