METROPOLITAN.ID - Tiga pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi tengah mempersiapkan diri menghadapi pilkada Kota Sukabumi serentak pada 27 November mendatang.
Pengamat politik Taopik Wahidin menilai bahwa ketiga paslon memiliki potensi elektabilitas yang sepadan, menjadikan kontestasi ini menarik dan kompetitif.
Ia mengatakan, keberadaan tiga paslon ini menciptakan suasana demokrasi yang sehat.
Baca Juga: Ini Beberapa Tempat Wisata di Jember yang Jaran Diketahui, Kamu Pernah Datang?
"Dengan tiga paslon, proses pemilihan akan lebih dinamis tanpa adanya resistensi yang tinggi,” ungkapnya.
Setiap paslon memiliki kekuatan unik yang dapat menarik dukungan pemilih.
Berdasarkan pengamatan selama ini, paslon nomor urut 1, Achmad Fahmi - Dida Sembada, dikenal memiliki basis dukungan yang kuat di masyarakat.
Baca Juga: Dikawal Ketat Aparat, Surat Suara Pilkada 2024 Tiba di Gudang KPU Kota Sukabumi
Achmad Fahmi, mantan Wali Kota, memiliki koneksi yang luas dengan tokoh-tokoh masyarakat dan alim ulama. Dida Sembada, sebagai mantan Sekretaris Daerah, memberikan keuntungan tambahan dengan dukungan birokrasi.
Sementara paslon nomor urut 2, Ayep Zaki - Bobby Maulana, diidentifikasi sebagai penantang yang tangguh.
Ayep Zaki, dengan latar belakang sebagai pengusaha, membawa dukungan finansial yang signifikan. Sementara itu, Bobby Maulana, yang dikenal sebagai artis, memberikan daya tarik tersendiri bagi pemilih muda.
Baca Juga: Ternyata Ini Identitas Pria Diduga ODGJ yang Bikin Nyungsep Mobil Tangki PLTU di Palabuhanratu
Di sisi lain kata dia, paslon nomor urut 3, Mohamad Muraz - Andri Hamani, tidak bisa dipandang remeh. Seperti diketahui Muraz adalah mantan Wali Kota Sukabumi periode 2013-2018. Di kalangan masyarakat tertentu dia memiliki popularitas dan masih dinilai calon terbaik.
Ada pun wakilnya Andri Hamami pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota saat Fahmi menjabat. Tidak berhenti di situ dia juga memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam birokrasi.