METROPOLITAN.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat, luas area bencana yang terjadi kemarin makin melebar.
Semula hanya 31 titik, beberapa jam kemudian bertambah menjadi 66 titik berdasarkan laporan dari masyarakat.
Akibatnya terjadi beberapa kerusakan pada sejumlah rumah dan infrastruktur, serta memaksa puluhan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: KPU Pastikan Debat Pilkada Kota Sukabumi 2024 Bakal Digelar Jumat Besok, Disini Lokasinya
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD, Novian Rahmat Taufik, Rabu 6 November 2024.
"Kejadian bencana terjadi sejak pukul 17.00 WIB, saat hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Sukabumi. Intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebab utama banjir, ditambah dengan kondisi saluran drainase yang buruk dan tak mampu menampung aliran air," ujar dia.
Ia menambahkan, saat itu air meluap dan merendam pemukiman warga, menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
Baca Juga: Karyawan Pabrik hingga Mahasiswi di Bogor Promosikan Judol, 8 Pelaku Ditangkap Polres Bogor
Di Kecamatan Cikondang, misalnya, lima rumah terendam banjir, dan salah satunya mengalami kerusakan pada dindingnya. Sebanyak 63 orang terpaksa mengungsi untuk menghindari bahaya.
Di kawasan Baros, tepatnya di Jembatan Merah Pilari, sepuluh rumah juga terendam air. Kondisi ini membuat 14 orang harus mencari tempat pengungsian yang lebih aman.
Tak hanya banjir, bencana tanah longsor juga terjadi di beberapa titik lainnya, seperti di Kebon Danas, Cisarua, dan Subangjaya.
Baca Juga: Program Dokter Rayendra Ini Jadi Favorit Emak-emak Bogor
Longsoran tanah bahkan menimpa satu unit rumah di Kebon Danas, membuat enam orang harus mengungsi.
Masih kata Novian, sebagian besar dari 66 titik kejadian bencana tersebut disebabkan oleh banjir limpasan, yang terjadi karena buruknya sistem drainase di beberapa titik.
Selain itu, ada juga kejadian longsor yang merusak infrastruktur dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada rumah warga.