Angka ini menggambarkan adanya kenaikan harga dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bertambah, Korban Kebakaran Pabrik Pengolahan Sampah di Jonggol Jadi Enam Orang
Kenaikan harga yang tercatat pada hampir seluruh kelompok pengeluaran turut menyumbang pada inflasi tahunan tersebut.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatatkan kenaikan harga tertinggi sebesar 8,78%, diikuti dengan sektor pendidikan yang naik 4,41%, serta sektor kesehatan yang mencatatkan inflasi sebesar 5,20%.
Kenaikan harga-harga ini, menurut Erni, menjadi perhatian Pemkot untuk terus menjaga kestabilan ekonomi dan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Produk Cleanser yang Memiliki Kandungan Amino Acid yang Dapat Menjaga Kelembaban Kulit
Di samping itu, inflasi year to date (y-t-d) Kota Sukabumi per Oktober 2024 tercatat sebesar 1,39%, menunjukkan bahwa inflasi sepanjang tahun ini masih berada dalam level yang terkontrol.
Pemkot Sukabumi terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memantau dan mengendalikan perkembangan inflasi ini.
Dalam rangka menjaga daya beli masyarakat, Pemkot Sukabumi juga mengandalkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) yang mencatat adanya kenaikan harga pada sejumlah komoditas pangan penting.
Baca Juga: OnePlus Baru Saja Meluncurkan Powerbank Magnetik yang Tipis, Dapat Digunakan iPhone
Misalnya, harga cabai merah besar yang naik dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 per kilogram, dan harga bawang merah yang mengalami kenaikan dari Rp30.000 menjadi Rp32.000 per kilogram.
Pemkot Sukabumi pun berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan harga barang dan jasa di pasar.
Berbagai langkah pengendalian inflasi, seperti memperkuat koordinasi dengan lembaga terkait, serta melakukan pembaruan data secara berkala, akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga.
Baca Juga: ASUS Luncurkan ASUS ZenScreen Smart MS27UC, Ini Fitur yang Ditawarkan
Selain itu, Pemkot juga memastikan bahwa distribusi barang kebutuhan pokok tetap lancar dan tidak ada kelangkaan yang dapat memicu lonjakan harga secara tidak wajar.