Minggu, 21 Desember 2025

Ikut Program Pendidikan Berkarakter, 28 Siswa SMA Diberangkatkan Bupati Purwakarta ke Rindam III Siliwangi

- Senin, 5 Mei 2025 | 09:05 WIB
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein berangkatkan 28 siswa SMA ke Rindam III Siliwangi. (Foto: Istimewa)
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein berangkatkan 28 siswa SMA ke Rindam III Siliwangi. (Foto: Istimewa)

METROPOLITAN.ID - Bupati Purwakarta, Jawa Barat Saepul Bahri Binzein memberangkatkan sebanyak 28 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dari berbagai sekolah untuk mengikuti program pendidikan berkarakter di Resimen Induk Daerah (Rindam) III/Siliwangi Bandung, pada Senin 5 Mei 2025.

Sebelum diberangkatkan ke Bandung, 28 Siswa yang masuk kategori 'nakal' ini dikumpulkan di markan Komando Distrik Militer (Kodim) 0619/Purwakarta untuk mendengar arahan dari Bupati.

Bupati Purwakarta yang akrab disapa Om Zein ini mengungkap bahwa setiap hari, dirinya banyak menerima aduan dari orang tua siswa untuk menitipkan anaknya mengikuti program pendidikan ala tentara.

Baca Juga: Hidden Valley Hills di Purwakarta, Wisata Alam Glamping Seru di Atas Awan

Meski demikian, Om Zein menyebut tak sembarang menerima siswa untuk ikut program pendidikan berkarakter. Pasalnya, dalam hal ini, pihaknya melakukan seleksi secara ketat.

"Untuk hari ini ada 28 siswa SMA yang mengikuti pendidikan Rindam III Siliwangi. Perlu diketahui setiap hari kita banyak menerima aduan baik di medsos, pesan WhatsApp, Dinas Pendidikan, bahkan ada juga yang langsung datang ke Resimen Armed 1 untuk menitipkan anaknya. Tapi kita terus lakukan verifikasi, sejauh mana anak ini bisa ditangani oleh orang tua ataupun oleh sekolahnya. Nah yang dibawa kesini yang memang sudah tidak bisa ditangani," kata Om Zein.

Lebih lanjut Om Zein mengungkapkan, problem yang terjadi pada siswa yang diberikan penanganan khusus yaitu pola hidup siswa yang tidak teratur.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Larang Siswa Sekolah Gunakan Handphone, Begini Alasannya

"Rata-rata problemnya mereka itu. malam bergadang, pagi susah bangun, pergi dari rumah tidak sampai ke sekolah, malah main, malah nongkrong, malah ngerokok, waktunya pulang enggak pulang, dan minta motor ke orang tuanya, orang tuanya enggak mampu sampai pinjam sanah pinjam sini untuk anaknya," ungkap Om Zein.

Oleh karena itu, kata Om Zein, Pemerintah Kabupaten Purwakarta turun langsung untuk menyelesaikan kondisi tersebut untuk mewujudkan pendidikan Purwakarta yang Istimewa.

"Nanti siswa SMA yang mengikuti pendidikan paling cepat 2 minggu sampai 6 bulan. Bila perlu sampai 1 tahun bila siswanya belum bisa disiplin," kata Om Zein.

Sementara itu, salah satu orang tua siswa Dadang Sopandi yang mendampingi mengaku dengan senang hati ketika anaknya bisa mengikuti program pendidikan ala semi militer yang dilaksanakan di Rindam III Siliwangi Bandung.

"Terkait kenakalan anak sekolah terutama anak saya, bukan bicara anak orang lain. Saya merasa lelah untuk mendidik, dengan adanya program ini Mudah-mudahan menjadi lebih baik, terutama disiplin pada saat sekolahnya," katanya.

Dadang mengungkapkan, problem yang dialami anaknya yaitu gaya hidup yang tidak teratur."Problemnya itu, anak saya bergadang terus setiap malam, pagi-pagi tidur, sekolah bolos juga merokok. Ya mudah-mudahan saja setelah ikut program ini anak menjadi lebih baik lagi," pungkas Dadang.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X