Sebagai langkah darurat, pemerintah daerah membuka pintu air di Dusun Persil untuk mempercepat turunnya debit air.
BPBD juga menyalurkan bantuan logistik bagi warga terdampak berupa 60 kaleng makanan siap saji, 524 kaleng tambahan gizi, dan 615 kaleng lauk pauk.
Dalam proses penanganan, BPBD Lumajang melibatkan sejumlah instansi, di antaranya Polsek Jatiroto, Koramil 0821/12, Pemerintah Kecamatan Jatiroto, Dinas PUTR, Dinas Sosial, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Baca Juga: Lewat Lomba Barista Nasional, Jember Kenalkan Cita Rasa Kopinya ke Publik Tanah Air
“Sebagai langkah awal kami pastikan terlebih dahulu keselamatan warga bersama dengan kebutuhan dasar harus terpenuhi, terutama makanan dan minuman, air bersih,” tambah Yudi.
Hingga pukul 11.00 WIB, air dilaporkan mulai surut antara 10 hingga 60 sentimeter di beberapa titik.
Meski begitu, warga masih memerlukan pasokan air bersih karena banyak sumur yang terendam serta makanan siap saji lantaran tidak dapat memasak sejak pagi.
BPBD Lumajang juga terus berkoordinasi dengan Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat dukungan teknis dan logistik, serta memantau potensi cuaca ekstrem di wilayah hulu Sungai Bondoyudo guna mencegah banjir susulan.