Senin, 22 Desember 2025

Dorong Konservasi Pesisir Berkelanjutan, Pemkab Situbondo Gandeng Unej Tanam Ratusan Mangrove di Pantai Tanjung Batu

- Rabu, 19 November 2025 | 16:32 WIB
Unej dan Pemkab Situbondo tanam ratusan bibit mangrove di kawasan Pantai Tanjung Batu, Situbondo, pada Rabu, 19 November 2025.  (Diskominfo Situbondo)
Unej dan Pemkab Situbondo tanam ratusan bibit mangrove di kawasan Pantai Tanjung Batu, Situbondo, pada Rabu, 19 November 2025. (Diskominfo Situbondo)

Menurut Mbak Ulfi, bibit mangrove yang ditanam merupakan jenis Rhizophora, dikenal tahan terhadap kondisi pasang-surut dan sesuai dengan karakter pantai Situbondo.

Baca Juga: Curah Hujan Meningkat, Aparatur Wilayah hingga Warga Gedong Panjang Dilatih Tanggap Bencana

Ia menyebut, sebelumnya Pemkab Situbondo sudah menanam mangrove di tiga kecamatan, yakni Banyuglugur, Suboh, dan Bungatan sebagai bagian dari program pelestarian daerah pesisir.

Dari pihak kampus, Wakil Rektor Unej, Dr. Fendi Setyawan, menyampaikan bahwa Unej ingin hadir sebagai institusi yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat.

Ia menjelaskan, bahwa titik penanaman di Tanjung Batu dipilih berdasarkan kajian riset Kelompok Riset (Keris) yang menemukan wilayah tersebut rawan abrasi.

Baca Juga: Pemkot Sukabumi Ngarep Bantuan Alkes dari Kemenkes

"Penentuan titik penanaman di Tanjung Batu didasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan wilayah itu rawan abrasi dan bencana pesisir," ujar Fendi.

Ia menjelaskan, Unej sebelumnya telah menanam mangrove di area seluas 3.750 meter persegi di Situbondo, dan pada kegiatan kali ini kembali menambah 500 pohon di lokasi baru.

Fendi juga menekankan pentingnya memadukan konservasi dengan kebutuhan masyarakat pesisir, terutama nelayan, agar tidak terjadi konflik pemanfaatan ruang.

Baca Juga: Rata-Rata IQ Orang Indonesia Sama dengan IQ Gorila? Begini Faktanya!

"Pantai Situbondo ini panjangnya sekitar 150 kilometer. Karena itu kita perlu rawat bersama-sama. Kalau tidak dirawat, dampaknya pasti negatif," ujarnya.

Fendi berharap, kawasan mangrove di Situbondo dapat berkembang menjadi destinasi ekowisata dan pusat budidaya perikanan yang produktif.

"Kita berharap tidak hanya berhenti di kegiatan ini, tapi menjadi potensi ekonomi yang berdampak bagi masyarakat nelayan," pungkasnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X