METROPOLITAN.ID - Kasus dugaan pengeroyokan warga oleh oknum kepala sekolah dan guru di Karawang, mendapat perhatian banyak pihak.
Salah satunya Deputi Aksi Strategis Badan Eksekutif Mahasiswa (DAS BEM) Unsika Tri Prasetio yang meminta agar BKPSDM Kabupaten Karawang memberikan sanksi yang tegas kepada oknum kepala sekolah dan guru yang diduga terlibat pengeroyokan.
Menurut dia,kasus dugaan pengeroyokan yang melibatkan oknum kepala SD di Karawang Timur dan guru SD di Kecamatan Klari, Karawang, merupakan pelanggaran serius terhadap etik profesi dan tidak bisa diabaikan.
Meskipun kasus tersebut sudah ada proses damai antara pelapor dan terlapor, ia menilai kasus ini sudah mencoreng martabat profesi dan kepala sekolah, serta ASN secara keseluruhan.
"Kami mendesak BKPSDM dan Dinas Pendidikan untuk segera mengambil langkah tegas dalam mengusut tuntas kasus ini," kata Tri.
"Penundaan dan ketidakpastian dalam penanganan kasus ini hanya akan memperburuk kepercayaan publik terhadap integritas institusi pendidikan dan pelayanan publik. Setiap pelanggaran kode etik, apalagi yang melibatkan kekerasan, harus ditindak tanpa kompromi," tambah dia.
Baca Juga: Kajari Kota Bogor Pimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Kejaksaan ke-79, Ini Pesannya
Ia menilai, etika profesi guru dan ASN menuntut tanggung jawab moral yang tinggi dan setiap pelanggaran harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
BKPSDM dan Disdik memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa tindakan pelaku tidak hanya ditangani secara hukum, tetapi juga melalui proses disiplin internal yang transparan dan adil.
"Tindakan kekerasan seperti ini, apalagi dilakukan oleh mereka yang seharusnya menjadi teladan, tidak hanya melanggar hukum tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap institusi pendidikan," kata dia.
Baca Juga: Pemkab Karawang Akui Masih Ada Ratusan Billboard Tak Berizin, Pasang Gambar Calon Kepala Daerah
"Kami menuntut agar sanksi tegas diberikan kepada mereka yang terbukti bersalah, guna memulihkan integritas profesi dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan," tutup dia. (man/ryn)