Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Bagus Panuntun, menegaskan bahwa video tersebut adalah hoaks.
Ia mengonfirmasi bahwa kejadian yang sebenarnya adalah penusukan yang terjadi pada Minggu, 29 September 2024, dan pelaku sudah tertangkap.
Bagus menekankan pentingnya tidak menyebarkan informasi yang provokatif dan bisa menimbulkan keresahan.
"Kami akan memproses hukum bagi siapapun yang menyebar hoaks," tegasnya.
Salah satu korban penusukan, MFF, mengakui bahwa insiden tersebut memang terjadi pada Minggu malam.
"Teman saya menjadi korban, itu kejadian nyata," katanya.
Dalam situasi ini kata dia, semua pihak berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam bersosial media, agar tidak menambah keresahan di tengah masyarakat yang sudah resah.
Terakhir, semua narasumber sepakat bahwa konfirmasi dan verifikasi adalah kunci untuk mencegah penyebaran informasi yang salah dan menjaga keamanan serta ketenteraman masyarakat. (Satiri)