metro-jabar

DP3AKB Jabar Pastikan Pelatihan Bela Negara di Barak Militer bagi Siswa Tetap Jaga Hak Anak dan Pendidikan

Jumat, 9 Mei 2025 | 07:00 WIB
Potret para siswa yang mengikuti pelatihan bela negara di barak militer Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. (bbc.com)

METROPOLITAN.ID - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat memastikan bahwa pelaksanaan pendidikan bagi siswa bermasalah yang mengikuti pelatihan di barak militer tetap memperhatikan hak-hak anak, dengan pendampingan langsung dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Kepala DP3AKB Jabar, Siska Gerfianti, menyampaikan bahwa keberadaan KPAI dalam program pelatihan bela negara di dua lokasi, yakni Purwakarta dan Rindam III Siliwangi di Bandung, menjadi jaminan bahwa pendekatan yang dilakukan tetap berpihak pada kepentingan anak.

"Kegiatan untuk bela negara ini, baik di Purwakarta maupun yang di Rindam sudah juga didampingi oleh KPAI. Jadi KPAI juga sudah hadir di dua tempat ini, dan bahkan juga kita sudah sampaikan hasil assessment dari setiap anak," kata Siska dalam media talk bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Kamis (08/05/25) dikutip dari Suara.com.

Baca Juga: Bupati Gelontorkan Anggaran Besar untuk Perbaiki Jalan Rusak di Parungpanjang dan Sekitarnya, Egi Gunadhi: Mari Kita Sukseskan!

Ia menjelaskan bahwa assessment tersebut melibatkan psikolog serta pemerhati anak untuk menelaah latar belakang perilaku menyimpang yang ditunjukkan para peserta.

Meski tujuan utamanya adalah membentuk kedisiplinan dan integritas, Pemprov Jabar juga tetap menelusuri akar permasalahan yang menyebabkan siswa terlibat dalam pelanggaran.

"Kita juga ingin tahu, apa sih latar belakang perilaku menyimpang anak itu," ujarnya.

Baca Juga: Jika Gubernur Dedi Mulyadi Ingkar Janji, Bupati Rudy Susmanto Siap Ambil Alih Bangun Jalan Tambang di Parungpanjang

Menurut data yang dihimpun Pemprov Jabar hingga Rabu (07/05/25) pukul 21.00 WIB, tercatat sebanyak 272 siswa dari 106 SMA dan SMK telah mengikuti pelatihan bela negara tersebut.

Siska mengungkapkan bahwa meski program ini ditujukan bagi siswa menengah atas, beberapa siswa SMP dari wilayah Purwakarta, Cianjur, dan Sumedang juga turut serta.

"Jadi itu di kabupaten karena kalau (pemerintah) kabupaten bisa sampai dengan SMP. Dan tadi harus ada syarat untuk masukin anak bela negara ini juga harus ada konsen dari orang tua. Beberapa malah orang tua ingin menyerahkan karena mereka sudah tidak mampu lagi mengendalikan perilaku anaknya," terang Siska.

Baca Juga: Turun Langsung ke Lokasi, Dedi Mulyadi Minta Konflik di Kampung Baru Depok Diselesaikan

 

 

Halaman:

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB