Materi dan Durasi Pelatihan
Siska menegaskan bahwa peserta pelatihan tetap mendapatkan materi pembelajaran akademik selama berada di barak.
Proses pendidikan formal tetap berjalan, dengan kehadiran guru yang mengajarkan mata pelajaran sesuai kurikulum.
"Anak-anak ini memang tadi kita titipkan dari barak TNI, tetapi tidak menghilangkan penuntasan materi pembelajaran sekolah. Jadi tetap ada guru yang mengajar materi," ujarnya.
Baca Juga: Cedera dan Sanksi, Ini Deretan Pemain Timnas yang Tak Bisa Tampil Lawan China & Jepang
Adapun durasi program berlangsung selama 30 hari, bukan 6 bulan sebagaimana sempat dispekulasikan.
Program ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu masa orientasi dasar selama 2 hari, dilanjutkan dengan pelatihan level dasar selama 14 hari, dan level lanjutan selama 14 hari berikutnya.
Penyesuaian level dilakukan berdasarkan kebutuhan dan perkembangan peserta.
Baca Juga: DPRD Dukung Pemkot Depok Polisikan Penyegel SDN Utan Jaya, Siswanto: Ini Melegakan
"Durasi 30 hari kalender, terdiri dari 2 hari masa orientasi dasar. Kemudian level dasar selama 14 hari dan level lanjutan selama 14 hari berikutnya dengan jumlah level sesuai dengan kebutuhan, perkembangan, capaian, kompetensi, perilaku peserta. Jadi memang bukan latihan militer," tegasnya.
Program yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, ini diklasifikasikan sebagai bentuk pelatihan samapta dan taruna.
Latihan samapta bertujuan meningkatkan kebugaran jasmani, sementara latihan taruna lebih mengarah pada penguatan nilai-nilai bela negara yang biasa diterapkan di lembaga pendidikan kedinasan seperti Akademi Militer (Akmil).