Wakafkan Diri Demi Kepentingan Umat
Meski masih berusia 25 tahun. Ahmad Rizqi Robbani Kaban sudah matang dalam dunia politik. Hampir sembilan tahun, anak keempat Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB), MS Kaban ini bergelut di dunia perpolitikan. Kini, ia berencana maju di Pileg 2019 Kota Bogor melalui Dapil Tanahsareal. Lantas, gagasan apa yang dimilikinya? Berikut petikan wawancara Harian Metropolitan bersama lelaki kelahiran Bogor, 7 Oktober 1993:
Sejak kapan anda aktif di dunia politik?
Kalau aktif saya sudah sejak duduk di bangku SMA. Waktu itu saya pernah bantu besarkan PBB di Kecamatan Tanahsareal dengan mengenalkan partai ini kepada teman-teman dan masyarakat yang saya kenal. Ini merupakan inisiasi saya pribadi bukan suruhan orang tua untuk melakukan kampanye. Setelah itu ada salah satu calon legislatif (Caleg) yang melihat pergerakan saya dan langsung merekrut untuk menjadi tim kampanye nya. Itu berlangsung sejak saya duduk di bangku kelas 2 SMA, tepatnya pada 2009 lalu.
Kalau peran orang tua mengajak berpolitik itu tidak dominan dan bisa dikatakan bukan ajakan beliau, tetapi lebih kepada keinginan secara pribadi saja. Karena saya berpikir, kita lahir awalnya tidak tahu basic atau pekerjaan orang tua itu apa, lalu akhirnya saya mengetahui kalau orang tua saya adalah pendiri PBB. Maka saya berpikir apa yang saya bisa lakukan dengan membantu orang tua saya dengan partai nya itu, akhirnya saya memilih terjun bergabung di dunia politik melalui PBB.
Lalu, apa yang melatarbelakangi anda mau ikut maju di Pileg?
Berawal dari kemirisan saya. Karena, di lingkungan saya banyak anggota DPRD tapi masih banyak keluhan yang dirasakan oleh masyarakat. Seperti dewan tidak pernah turun atau masih banyak warga dan lingkungan yang belum terbantu. Ya, intinya karena masih banyaknya keluhan masyarakat itu saya maju dan saya ingin bisa hadir dan membantu mereka.
Perubahan dan harapan seperti apa yang ingin Anda lakukan ketika dipercaya menjadi anggota DPRD nanti?
Kalau saya sih harapannya pengen menjadi anggota dewan yg benar-benar kerja dan tau apa tugas dan fungsi sebagai legislatif untuk masyarakat. Karena saya melihat masih banyak anggota dewan yang hanya mengambil gaji, tetapi gak mengerti apa yang harus dilakukan. Terkhusus, untuk mendorong pembuatan Peraturan Daerah (Perda) yang sebenar-benarnya pro rakyat.
Sebab, yang paling penting dan konsen bagi saya adalah, bagaimana di Kota Bogor ini ada Perda yang bisa membantu guru ngaji di kampung-kampung untuk mendapatkan dana insentif. Karena salah satu benteng anak muda supaya tidak terjerumus dalam penggunaan narkoba dan pergaulan bebas ya karena adanya guru ngaji. Makanya saya pengen di Kota Bogor ini ada inisiasi lah bagaimana menghargai guru-guru ngaji. Minimal setara dengan guru PNS.
Sedangkan, untuk pemerintahannya, saya ingin fungsi kontroling anggota dewan itu benar-benar dikerjakan. Seperti di Kota Bogor ini, jangan sampai pekerjaan pembangunan yang bermasalah tiba-tiba bisa dikerjakan karena tidak di kontrol oleh anggota dewannya. Minimal, harus bekerja sesuai dengan Undang-Undang dan bisa memberikan hak-haknya kepada masyarakat melalui wakil rakyat ini.
Lantas, fokus Anda saat ini seperti apa?
Tentunya selain menunggu penetapan tahapan Pileg ini selesai, saya tengah fokus untuk melakukan advokasi atau pendampingan hukum terhadap masyarakat kurang mampu atau membutuhkan.
Seperti masy tidak mampu yang tidak bisa mengambil ijazah dan masuk sekolah dan alhamdulillah itu sudah saya lakukan terhadap beberapa orang di beberapa kelurahan. Lalu warga miskin namun berpretasi yang tidak di terima oleh sekolah, itu kita bantu hingga terpenuhi hak-haknya. Hingga kaitan BPJS warga agar Rumah Sakit bekerja sesuai prosedurnya bahwa warga tidak dipungut biaya jika memiliki BPJS.
