METROPOLITAN - Menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) bukanlah pekerjaan yang diimpikan Heri Eriyadi sejak awal. Namun, apa daya, garis tangan membawa bapak dua ini menjadi pegawai di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Kini, Heri pun menjabat sebagai Lurah Babakan di Kecamatan Bogor Tengah. Lantas, seperti apa kisah perjalanan karirnya menjadi seorang PNS? Berikut wawancara Harian Metropolitan bersama pria berusia 40 tahun:
Sejak kapan Anda menjadi PNS?
Aktif sejak Juni 2000. Saya meniti karir sebagai tenaga honorer. Kemudian, di angkat menjadi PNS tahun 2008, sebagai staf di Kecamatan Bogor Tengah. Untuk saat ini saya menjabat sebagai Lurah Babakan sejak Februari 2018.
Apa yang memotivasi Anda mau menjadi seorang PNS?
Awalnya saya kurang menyukai jadi ASN. Ini karena untuk menyenangkan orangtua saja. Karena, saudara banyak yang menjadi PNS. Kalau saya pribadi lebih senang menjadi wiraswasta, seperti orang tua saya di bidang jasa. Tapi, garis tangan berkata lain dan saya menjadi seorang PNS. Meski begitu saya cukup senang bekerja sebagai PNS.
Sebagai PNS apa yang ingin Anda lakukan?
Pertama, saya ingin membantu kepentingan masyarakat baik itu di bidang pelayanan dan kesehatan. Terutama di bidang pelayanan, karena selama ini masyarakat tuh agak sulit mengurus pelayanan. Kedua, sebagai Lurah Babakan saat ini, saya memiliki keinginan di setiap RW mempunyai gedung pertemuan dan Posyandu sendiri-sendiri atau mandiri.
Lalu, bagaimana cara yang Anda lakukan untuk mengejar keinginan itu?
Pertama, kita melakukan dengan cara yang bersifat jemput bola, apa sih yang dibutuhkan masyarakat. Kedua, sekarang saya sengaja menyebar nomor telepon ke pengurus RT dan RW, bilamana ada kepentingan mendesak yang berkaitan pelayanan baik itu surat keterang ahli waris, tidak mampu dan lain sebagainya bisa berkoordinasi via whatsapp dengan saya. Nanti kita bisa ketemu langsung di kantor, meski hari libur dan sepanjang saya ada di Bogor atau tidak ada tugas ke luar kota.
Selama menjadi Lurah Babakan, adakah hal-hal yang Anda banggakan?
Alhmadulilah di Kelurahan Babakan saat ini kita sudah berhasil membangun Posyandu di 8 RW. Kalau gedung pertemuan belum semua, karena masih terkendala lahan dan itu terus kita perjuangkan.
Target Anda saat ini seperti apa?
Saya ingin di antara warga masyarakat dengan pemerintah itu tidak ada jarak, terutama dengan aparatur wilayah. Artinya, komunikasi dan silaturahmi itu tidak terhalang hanya karena pangkat dan jabatan.
Untuk itu, saya terus intens melakukan turun ke lapangan minimal seminggu atau dua minggu sekali untuk menjemput dan mencaritahu apa sih yang dibutuhkan masyarakat. Kita lakukan secara dor to dor untuk sosialisasi langsung ke masyarakat. Di samping ada juga cara lain yang kita lakukan dengan surat himbauan atau pemberitahuan.