Senin, 22 Desember 2025

Kisah Yusfitriadi Jadi Aktivis Pegiat Pemilu Dari Diteror Sampai Jadi Rujukan Pemilu

- Senin, 3 Desember 2018 | 08:26 WIB

Terakhir atau keempat itu out put lembaga-lembaga kepemiluan yang tidak bertanggungjawab. Misalnya ba­gaimana banyaknya OTT bupati, caleg dan aktor politik lainnya. Ini kan tidak lepas dari kurangnya kemudian proses penyelenggaraan politik. Maka, saya berharap dengan berbagai macam pe­san yang sudah saya sampaikan, akan mampu sedikit banyak memberikan informasi, bahwa kalau kemudian lembaga-lembaga hasil pemilu itu tidak bersih dan tidak bertanggungjawab, maka kemudian yang rusak adalah lembaga Indonesia dan yang jadi korban adalah masyarakat. Keempat hal itu lah yang ingin saya dorong, karena jika ke­empat hal itu ada solusinya maka saya yakin bangsa ini akan menjadi bangsa yang tegas dalam berdemokrasi.

Selama Anda aktif sebagai aktivis pegiat pemilu, adakah hal-hal yang bisa Anda banggakan?

Paling membanggakan bagi saya adalah saat ini saya menjadi rujukan pemilu meski saya tidak punya jabatan apa-apa. Saya sering diundang menjadi nara­sumber da­lam pem­bahasan terkait aturan ke­pemiluan.

Untuk pre­stasi secara penghargaan, saya pernah mendapat­kan Bawaslu Award dari Bawaslu RI di tahun 2016. Ke­mudian, Kerja Nasional (Pokjanas) Gerakan Se­juta Relawan Pengawas Pemilu 2014. Serta pia­gam penghargaan, tim seleksi Bawaslu Pro­vinsi DKI Jakarta dari Bawaslu RI pada tahun 2012.

Terakhir, selama meng­geluti profesi ini adakah hal menarik yang Anda rasakan?

Sebenarnya dari awal orang tua saya melarang saya aktif menjadi pegiat pemilu. Karena, beliau tau saya meru­pakan sosok yang kritis. Saya juga pernah mengalami teror dan itu sudah biasa atau banyak. Mulai dari peny­uapan, kantor JPPR diobrak-abrik hing­ga mobil kami di­tembak di jalan tol. Meski begitu saya memberikan kepemahaman kepada mereka bahwa ini eks­presi semua orang dan tidak perlu taKut dengan apapun. (rez)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Kunker ke Kota Kisarazu, Bima Arya Perkuat Kerja Sama

Senin, 28 November 2022 | 16:01 WIB

Bantu Korban Gempa Cianjur, Antam Turunkan ERG

Kamis, 24 November 2022 | 11:08 WIB
X