Setelah aktif di berbagai kegiatan masyarakat, Dedi melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Purnawarman Purwakarta dan lulus pada tahun 1999 dengan gelar Sarjana Hukum (S.H.).
Fokusnya pada bidang hukum memperkuat pemahamannya tentang regulasi dan tata kelola pemerintahan.
Dedi juga pernah menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Purwakarta, serta melanjutkan studi magister di Universitas Widyatama Bandung, meraih gelar Magister Manajemen (M.M.) pada 2021.
Ia resmi menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat sejak 20 Februari 2025 usai memenangkan Pilkada Jabar 2024.
Baca Juga: Hujan 43 Gol Warnai Matchday 3 League Phase Liga Champions 2025-2026, PSG dan PSV Pesta Gol Besar
Awal Adu Argumen Soal Dana APBD Jabar
Ketegangan antara Menkeu Purbaya dan Gubernur Dedi Mulyadi bermula dari pernyataan Purbaya yang menyebut total dana daerah yang mengendap di perbankan mencapai Rp234 triliun.
Dalam laporan itu, Pemprov Jawa Barat berada di posisi kelima tertinggi dengan dana sekitar Rp4,17 triliun, di bawah DKI Jakarta yang menyimpan Rp14,6 triliun.
Purbaya menegaskan bahwa data tersebut berasal dari Bank Indonesia (BI).
“Tanya saja ke Bank Sentral. Itu kan data dari sana,” ujar Purbaya menanggapi tantangan Dedi yang meminta transparansi atas data tersebut.
Purbaya juga menambahkan bahwa informasi mengenai dana APBD yang mengendap di bank sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah.
Baca Juga: Bagaimana Cara Ammar Zoni Selipkan Ganja di Rutan Salemba? Kini Terperangkap di Lapas Nusakambangan