METROPOLITAN.ID - Pinjaman online (pinjol) kerap dipersepsikan sebagai solusi cepat saat kebutuhan mendesak.
Proses pengajuan yang mudah, pencairan dana dalam hitungan menit, serta syarat minimal membuat layanan ini tampak praktis dan menggiurkan.
Namun, di balik kemudahan tersebut, pinjol menyimpan risiko serius terhadap kesehatan mental yang kerap luput dari perhatian.
Psikolog Mira Damayanti Amir, S.Psi., Psikolog, menegaskan bahwa dampak pinjol tidak berhenti pada persoalan finansial individu semata.
Baca Juga: Satpol PP Kota Depok Bongkar Puluhan Lapak PKL di 3 Titik, Klaim Penertiban Kondusif Tanpa Penolakan
Tekanan utang bahkan bisa merembet ke kondisi psikologis keluarga, hubungan sosial, hingga kualitas hidup secara keseluruhan.
Rendahnya Literasi Finansial Jadi Pintu Masuk Masalah
Menurut Mira, literasi finansial yang rendah menjadi salah satu faktor utama seseorang mudah terjebak pinjol.
Banyak peminjam tidak benar-benar memahami:
• skema bunga,
• denda keterlambatan,
• sistem cicilan,
• serta konsekuensi jangka panjang dari utang.
Kemudahan akses memperparah kondisi ini. Hanya bermodalkan KTP dan foto, dana bisa cair dalam waktu singkat.