METROPOLITAN.ID - Tiga warga Kabupaten Bogor dikabarkan suspek Monkeypox atau cacar monyet.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor meminta masyarakat tidak panik dan mengenali ciri-ciri kasus monkeyfox atau cacar monyet.
Ketua Tim Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Bogor Luki Gema Safari mengatakan, proses penularan cacar monyet tidak semudah yang kita bayangkan.
"Mirip cacar air ada bintilan-bintilan nah itu jaraknya tiga empat hari (setelah terpapar) langsung nyebar banyak sampe ke muka, yang pertama demam biasanya, sakit punggung," ujar Luki Gema Safari, Selasa, 3 September 2024.
Baca Juga: Bacawabup Bogor Kang Mus Kunjungi Warga Terdampak Bencana di Pamijahan dan Berikan Bantuan
Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada Puskesmas dan rumah sakit agar melapor jika menemukan pasien dengan gejala seperti cacar monyet atau monkeypox tersebut.
Setelah dilaporkan, akan ada tim Surveilans yang memeriksa sampelnya.
"Kan memang tugas kami untuk pencegahan," sambungnya.
Baca Juga: Hitungan Jam, 9 Kecamatan di Bogor Diterjang Bencana, Warga Diminta Waspada
Luki mempertegas bahwa paparan atau penularan kasus monkeyfox tidak serta merta mudah menyebar, melainkan biasanya terjadi lewat kontak fisik secara langsung antara pasien dan orang di sekelilingnya.
"Monkeyfox ini lebih kepada kelompok tertentu sebenernya, terutama terjadi kontak skin to skin juga bisa kena," ungkap Luki.
Kasus monkeyfox atau cacar monyet biasanya kerap ditemukan pada laki-laki yang melakukan hubungan intim dengan sesama jenis (LSL).
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Mesin Capit FunClaw Singapore Hadir di CCM, Buruan Dapatkan Boneka Ekslusif!
Menurutnya, tak dapat dipungkiri bahwa aktifitas tersebut mengakibatkan terjadinya kontak langsung (skin to skin).