"Saya pun tidak sendiri karena nanti ada dinas-dinas yang lain, ada instansi-instansi yang lain, termasuk intansi vertikal, semuanya harus sama-sama juga bergerak untuk menyelesaikan masalah tersebut," tuturnya.
Kendati begitu, kata Yudi, pihaknya akan tetap menekankan aturan yang ada untuk menjaga kondusifitas di kawasan wisata Puncak Bogor.
"Kita ingin bahwa puncak tetap menjadi tujuan utama untuk wisatawan, termasuk di dalamnya turis Timur Temgah. Kedua ketika ada masalah seperti ini, tentu kita harus bisa mengambil hikmah," terang Yudi.
Dengan adanya kejadian ini, Yudi berharap paguyuban driver dan pemandu wisata Timur Tengah harus betul-betul memiliki sikap yang didasari dengan aturan hukum.
Selain itu, Yudi menegaskan bahwa masyarakat di kawasan Puncak Bogor harus kompak dalam menangani permasalahan ini.
"Kompak itu bukan hanya sekadar mereka itu guide, mereka sopir tapi juga seluruhnya. Termasuk di dalamnya pengelola vila, kuliner di sana, termasuk destinasi wisata, termasuk juga adalah yang menjual cinderamata," tegasnya.
"Ketika kompak mereka untuk mengangkat Puncak Bogor, saya yakin itu akan menjadi sesuatu nilai lebih dan Puncak itu terjaga dan kemudian mencegah hal-hal yang kemudian terjadi seperti ini untuk kedepannya," pungkasnya.***
