bogor-raya

Nyaris 3.000 Warga Bogor Terjangkit DBD, 22 Orang Meninggal Sepanjang 2024

Senin, 4 November 2024 | 21:20 WIB
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana. (Erwin)


METROPOLITAN.ID
- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat ada sebanyak 2.938 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang 2024.

Dari jumlah tersebut, 22 orang meninggal dunia akibat DBD.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Bogor, Adang Mulyana mengatakan, jumlah kasus DBD tersebut terhitung dari Januari hingga Oktober 2024.

Baca Juga: Apes, Ikut Pelantikan Pengawas TPS, Motor Warga Rumpin Hilang Dicuri

"Total sebanyak 2.938 kasus, meninggal sebanyak 22 orang," kata Adang Mulyana, Senin, 4 Oktober 2024.

Rinciannya, Januari sebanyak 256 kasus DBD, Februari, Februari 313 kasus, Maret 561 kasus, April 408 kasus, Mei 394 kasus, Juni 407 kasus, Juli 201 kasus, Agustus 178 kasus, September 181 kasus, dan Oktober 39 kasus DBD.

Untuk sebarannya, wilayah Kecamatan Cibinong menjadi penyumbang terbanyak kasus DBD sebanyak 407 kasus, diikuti Cileungsi 303 kasus, Gunungputri 217 kasus, Jonggol 180 kasus, dan Bojonggede 157 kasus DBD.

Baca Juga: Masih Banyak yang Membandel, PKL Puncak Bogor Kembali Ditertibkan, Fokus yang Jualan di Motor dan Mobil

Selanjutnya, 22 orang yang meninggal akibat DBD berasal dari 16 kecamatan, yakni Caringin sebanyak 3 kasus, Cibinong 2 kasus, Ciomas 2 kasus, dan Gunungputri 2 kasus.

Lalu masing-masing satu kasus di Cigombong, Parung, Rancabungur, Gunungsindur, Sukaraja, Babakanmadang, Jonggol, Cileungsi, Tenjo, Ciampea, Cibungbulang dan Tamansari.

Adang menjelaskan, ada dua faktor yang membuat tingginya kasus DBD di Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Saudi Bakery, Sensasi Kuliner Timur Tengah di Puncak Bogor, Favorit Wisatawan Arab dan Lokal

"Faktor cuaca yang menyebabkan perindukan atau tempat bertelur nyamuk di genangan air sangat banyak dan akhirnya menetas secara bersamaan, dan juga kondisi lingkungan yang kurang bersih," ungkapnya.

Saat ini, Dinkes Kabupaten Bogor juga terus melakukan pengendalian kasus DBD yang jumlahnya cukup tinggi tersebut.

"Kita aktifkan kembali kegiatan bersih-bersih bersama seperti Jumat bersih, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), promosi kesehatan, pengendalian vektor nyamuk melalui larvasida dan pangasapan, keterlibatan semua vektor dalam pengendalian DBD, serta melaporkan ke Puskesmas ketika ada gejala DBD," pungkasnya. (win/fin)***

Tags

Terkini