Baca Juga: Cerita Dibalik Kondisi Warga Berusia Seabad di Pulau Gili Iyang Sumenep
Goa Mahakarya merupakan objek wisata satu-satunya yang mendominasi terciptanya oksigen terbaik di Pulau Gili Iyang. Goa ini memiliki kedalaman yang luas dan bisa menampung ratusan orang.
Namun, Goa Mahakarya tidak bisa sembarangan di datangi wisatawan. Para pengunjung minimal membawa orang sekitar Pulau Gili Iyang untuk berlaku sebagai pemandu.
"Bentuknya Goa seperti pada umumnya, tapi kalau boleh saya membandingkan dengan Goa Maharani di Lamongan, itu lebih bagus," ucap Kahor.
"Kalau disana (Goa Maharani) sudah banyak yang diperbaharui, kalau disini masih alami betul. Sudah bisa di eksplor, di dalam itu bagus, cuma gelap, makanya harus bawa warga sekitar untuk memandu jalannya," sambung dia.
"Bisa berdiri di dalam, untuk banyak orang juga bisa, cuma jauh ke dalamnya. Pokoknya yang saya ketahui itu ada 5 pintu, jadi masuk pintu satu ke pintu lainnya," lanjut Kahor.
Objek wisata Fosil Ikan Paus saat ini masih dalam tahap pembangunan. Di mana, fosil Ikan Paus ini memiliki kepanjangan mencapai 27 meter.
"Jadi rencana kemarin itu kan memang mau diperbaiki dan dibenahi, dalam artian mau diabadikan. Itu posisinya ada di daerah Timur di pinggir pantai di Desa Banraas," beber dia.
"Nanti kalau sudah diperbaiki, pengujung bisa datang dan melihat itu. Hanya satu, fosil Ikan Paus. Kondisi (tulang belulangnya) saat ini masih disimpan dengan baik," lanjut Kahor.
5. Pemancingan
Objek wisata pemancingan pun kondisinya sama dengan Fosil Ikan Paus. Di mana, lokasi pemancingan yang berada di pinggir laut itu masih dalam tahap pembangunan.
Nantinya, wisatawan yang ingin pergi memancing bisa menikmati tempat ini. Di mana, lokasi pemancingan tepat di pinggir pantai, yang mana airnya cukup dalam.
"Di pinggir pantai, tapi airnya dalam. Jadi walaupun air surut tetap dalam. Ikannya macem-macem, ya kebanyakan ikan penghuni pinggir pantai, seperti ikan Gurame atau ikan Sisik," tandas Kahor. (rez)