Minggu, 21 Desember 2025

Gelar Unjuk Rasa, Mahasiswa Sebut Pemkab Purwakarta Nggak Becus Urus Korban Bencana

- Jumat, 28 Juni 2024 | 13:41 WIB
Mahasiswa PMII Purwakarta sebut Pemkab Purwakarta tak becus urus korban bencana dengan menggelar aksi unjuk rasa. (Herman)
Mahasiswa PMII Purwakarta sebut Pemkab Purwakarta tak becus urus korban bencana dengan menggelar aksi unjuk rasa. (Herman)

METROPOLITAN.ID - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Purwakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Unjuk rasa tersebut dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan PMII Purwakarta atas kelalaian dari kinerja Pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam menangani korban bencana Panyindangan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, yang terjadi sejak tahun 2023 lalu.

Unjuk rasa tersebut sempat diwarnai dengan aksi penutupan jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Kericuhan juga sempat terjadi antara pihak kepolisian yang berjaga dengan mahasiswa yang memaksa untuk merangsek masuk ke gedung Pemkab Purwakarta.

Baca Juga: Patroli Dialogis, Polres Purwakarta Sampaikan Imbauan Kamtibmas

Kericuhan tersebut mengakibatkan mahasiswa saling dorong dengan pihak kepolisian sehingga terdapat beberapa mahasiswa yang terinjak hingga mengalami pingsan.

Ketua PMII Purwakarta, Muhamad Ali Akbar mengatakan bahwa aksi unjuk rasa tersebut dilakukan untuk mengingatkan Pemkab Purwakarta agara memperhatikan kembali warga yang berada ada di Kecamatan Tegalwaru tepatnya di Panyindangan.

Sebab warga yang terdampak oleh bencana alam beberapa waktu lalu tersebut, belum mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Purwakarta.

Baca Juga: Vivo Dikabarkan Akan Segera Hadirkan Vivo V40 di Indonesia, Tawarkan Spesifikasi dan Performa Kencang

"Kita meminta untuk diberikan bantuan secepatnya. Karena hari ini masyarakat disana memerlukan bantuan dari pemerintah daerah," ucap dia.

Ali menjelaskan, kurang lebihnya tercatat sebanyak 40 kepala keluarga yang terdampak akbat bencana yang terjadi pada tahun lalu tersebut.

Serta tak sedikit dari korban terdampak tersebut, saat ini tidak memiliki tempat tinggal sehingga harus menumpang di tempat saudaranya serta bertempat tinggal di atas kolam jaring apung.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Sadis Seorang Debt Collector yang Jasadnya Dicor Dalam Ruko Pakaian di Palembang, Polisi: Korban Dibunuh

"Masyarakat yang tidak memiliki rumah tempat tinggal ini, harus segera diberikan bantuan," jelas dia.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa meski Pemkab Purwakarta mengaku telah melakukan kajian ekologis dan memberikan sejumlah bantuan terhadap korban yang terdampak. Namun, ia menilai hal tersebut belum bisa menjadi jawaban atas permasalahan yang terjadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X