METROPOLITAN.ID - Dari tahun ke tahun, pendapatan para supir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terus mengalami penurunan.
Kondisi ini diakibatkan transportasi online yang sangat mendominasi.
Ditambah lagi, para pelajar di wilayah ini sudah jarang yang menggunakan jasa angkutan umum atau bawa kendaraan sendiri ke sekolah.
Salah satu supir angkot, Sahrudin mengatakan bahwa rekan-rekan yang satu prosefi dengan dirinya harus bekerja ekstra mencari rejeki untuk menutup kebutuhan rumah tangga.
Pada momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), kalangan supir juga tidak menjadi sasaran para kontestan politik untuk sekedar mencari simpati yang juga dapat dijadikan ajang para supir untuk menyampaikan keluh kesahnya.
"Kami dan rekan-rekan sangat berharap bisa bertemu dengan calon bupati untuk menyampaikan keluh kesah kami, pendapatan kami anjlok, dan kami ingin mencari solusi bersama," Kata Sahrudin, Kamis 23 Agustus 2024.
Baca Juga: Menakjubkan! Akun YouTube Cristiano Ronaldo Pecahkan Rekor Jumlah Subscribe Hanya Dalam 2 Hari
Sementara salah satu supir angkot lainnya, Ceceng menambahkan bahwa keinginan para supir ini cukup sederhana.
Yakni, bisa bertemu figur baik calon bupati atau pihak pemerintah yang dapat memberi kepastian atau solusi terkait masalah yang tengah dihadapi.
"Kami tidak muluk-muluk, hanya ingin pendapatan kami kembali normal agar kebutuhan sehari-hari kami terpenuhi, terutama untuk makan keluarga," ucapnya.
Ceceng juga bercerita betapa sulitnya hidup mereka selama dua tahun terakhir akibat pendapatan yang terus menurun.
"Seringkali saya pulang cuma membawa uang sepuluh ribu karena sepi penumpang," kata dia.