METROPOLITAN.ID - Puluhan warga Kampung Pasirdatar dari dua lingkungan RT 02 dan RT 03/07, Desa Pasirangin, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, menanam sejumlah pohon pisang di badan jalan rusak sejak lama, Minggu 25 Agustus 2024.
Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap pemerintah daerah yang tak kunjung melakukan perbaikan terhadap jalan rusak di lingkungan mereka.
Warga menilai kondisi jalan yang memprihatinkan ini telah mengganggu aktivitas sehari-hari warga terutama saat sedang berkendara.
Salah seorang warga yang terlibat dalam aksi ini, Akri Rudia (38), mengungkapkan bahwa warga sudah cukup bersabar menunggu perbaikan oleh pemerintah daerah.
"Jalan ini sudah lama rusak, dan sampai sekarang belum ada tindakan. Menanam pohon pisang ini adalah cara kami menunjukkan kekecewaan dan harapannya pemerintah segera turun tangan memperbaiki jalan ini," ucap Akri.
Aksi ini juga disebut simbol perlawanan warga terhadap situasi yang mereka anggap tidak adil. Disisi lain, aksi ini juga diharapkan mendapat perhatian pemerintah serta memicu langkah kongkret untuk mengatasi masalah warga.
Baca Juga: Belajar Sembari Praktek, Bikin Pelajar SMPN 1 Tirtamulya Karawang Paling Gemar Pelajaran PJOK
Warga lain yang turut serta dalam aksi, Chandra Iswandi menambahkan bahwa keinginan warga cukup sederhana. Yakni, ingin jalan bisa diperbaiki.
"Kami hanya ingin jalan yang layak, supaya anak-anak bisa berangkat sekolah dengan aman, dan kami bisa menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa rasa khawatir akan jatuh karena jalan yang berlubang," kata dia.
Warga berharap pemerintah segera merespons dengan tindakan nyata untuk memperbaiki jalan di wilayah mereka.
Baca Juga: PN Bogor Keluarkan Surat Belum Pernah Dipidana bagi 6 Calon Kepala Daerah di Kota Bogor
Mereka bertekad terus memperjuangkan hak mereka atas infrastruktur yang layak dan aman, agar kehidupan di desa bisa kembali berjalan dengan lancar dan nyaman.
Aksi ini diharapkan dapat membuka mata pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan jalan rusak yang selama ini menjadi keluhan utama warga.