METROPOLITAN.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang menyiagakan 10 Puskesmas yang menyediakan layanan pencegahan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan penawaran obat pre-exposure prophylaxis (PrEP) atau profilaksis pra pajanan.
PrEP sendiri adalah obat berupa pil yang diminum setiap hari, atau suntikan yang diberikan setiap dua bulan. Penggunaan PrEP dapat menurunkan risiko tertular HIV melalui hubungan seks hingga 99%
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang, Yayuk Sri Rahayu menyebutkan, pengobatan PrEP ini ditawar sebagai pilihan pencegahan tambahan bagi orang atau kelompok yang memiliki resiko tinggi terinfeksi HIV.
Baca Juga: Frugal Living Viral Pasca Isu Kenaikan PPN 12 Persen, Begini Cara Mulai dan Manfaatnya!
"Tujuannya untuk mencegah HIV, yang jelas untuk kelompok atau seseorang yang mempunyai resiko tinggi. Jadi dia posisinya belum terinfeksi," kata dia.
Ia menjelaskan, saat ini baru ada 10 Puskesmas di Kabupaten Karawang yang memiliki layanan PrEP tersebut.
Diantaranya puskesmas Cikampek, Karawang, Ciampel, Lemahabang, Rengasdengklok, Jatisari, Batujaya, Pangkalan, Cilamaya dan Purwasari.
Tetapi, kata Yayuk, hingga saat ini jumlah pengakses pengobatan PrEP tersebut masih terbilang rendah.
"Kami itu ditarget sebetulnya. LSL harus 159, WPS 202, transgender 23. Tapi masih rendah capaiannya, puskesmas Karawang baru 17, Cilamaya 10, Rengasdengklok 8, Cikampek 4, Ciampel 2, Purwasari 2, Jatisari 2, Lemahabang 2, Batujaya sama Pangkalan belum," paparnya.
Sehubungan dengan itu, Yayuk mengajak kepada masyarakat Karawang khususnya populasi yang berpotensi terkena HIV untuk bisa mengakses pengobatan PrEP yang sudah tersedia di 10 Puskesmas.
Baca Juga: Tempat Wisata di Bogor yang Populer buat Liburan Akhir Pekan bareng Keluarga
"Jika PrEP dosisnya dikonsumsi dengan tepat, maka mengurangi resiko tertular HIV. Teman-teman puskesmas udah ada aturannya, udah dilatih. Jadi diharapkan dapat memutus rantai (penyebaran) HIV," katanya.
Hal ini ia informasikan, karena melihat dari jumlah pengakses yang masih rendah, dapat disimpulkan bahwa banyak masyarakat Karawang yang belum mengetahui ketersediaan layanan PrEP bagi kelompok berisiko tinggi terkena HIV.