Minggu, 21 Desember 2025

Kapal Dihantam Ombak, Dua Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Hilang

- Senin, 17 Maret 2025 | 16:06 WIB
Gegara kapal dihantam ombak saat cuaca ekstrem, dua orang nelayan di perairan Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi pun hilang (ist)
Gegara kapal dihantam ombak saat cuaca ekstrem, dua orang nelayan di perairan Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi pun hilang (ist)

METROPOLITAN.ID - Ombak besar saat cuaca ekstrem di perairan Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, kembali memakan korban.

Sebuah kapal nelayan jenis congkreng, KM Sri Mulya 03, dilaporkan tenggelam setelah dihantam gelombang besar akhir pekan lalu.

Dalam kejadian ini, dua nelayan selamat, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.

Baca Juga: Acep Sajidin: Operasi Pasar Bantu Atasi Kelangkaan Minyakita di Cibinong

Kasat Polairud Polres Sukabumi, AKP Nandang Herawan, mengungkapkan bahwa insiden tragis ini terjadi sekitar pukul 21.00 WIB.

Kapal yang bertolak dari Dermaga Panglerekan Ujunggenteng mengalami kerusakan mesin di tengah laut, sehingga nakhoda memutuskan untuk kembali ke dermaga.

Namun, saat berada di pintu masuk alur dermaga, gelombang besar tiba-tiba datang dan menghantam kapal. Akibatnya, KM Sri Mulya 03 terhempas dan terbalik.

Baca Juga: Acep Sajidin: Operasi Pasar Bantu Atasi Kelangkaan Minyakita di Cibinong

Seluruh kru berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

“Dua orang berhasil selamat, sementara dua lainnya hilang tenggelam,” ujar Nandang dalam keterangannya, Minggu 16 Maret 2025.

Dua nelayan yang selamat dalam insiden ini adalah Hasan (45) dan Badri (60), warga Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap.

Baca Juga: Ernest Prakasa Ikut Tolak RUU TNI, Ungkap Pengalaman Kelamnya

Sementara dua nelayan yang masih dalam pencarian adalah Wagiman (60), warga Kampung Cibungur, Desa Talagamurni, Kecamatan Cibitung. Serta Uje alias Jober (70), warga Kampung Ciwaru, Desa Buniwangi, Kecamatan Surade.

Pencarian korban hilang hingga saat ini masih dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Polairud, TNI AL, Basarnas, dan relawan nelayan setempat. Mereka melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, mengingat kondisi laut yang masih cukup berbahaya akibat gelombang tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X