Minggu, 21 Desember 2025

Polisi Brutal Lukai Mahasiswa saat Demo, PMII Desak Kapolresta Sukabumi Kota Dicopot

- Kamis, 27 Maret 2025 | 05:36 WIB
Gegara dugaan adanya polisi brutal lukai mahasiswa saat unjuk rasa belum lama ini. Mahasiswa PMII desak Kapolresta Sukabumi Kota dicopot. (ist)
Gegara dugaan adanya polisi brutal lukai mahasiswa saat unjuk rasa belum lama ini. Mahasiswa PMII desak Kapolresta Sukabumi Kota dicopot. (ist)

METROPOLITAN.ID - Puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi meminta Kapolresta Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi untuk dicopot dari jabatannya.

Hal itu terkuak dalam aksi protes di depan Mapolres Sukabumi Kota pada Rabu 26 Maret 2025.

Tuntutan itu ditengarai buntut dari dugaan kekerasan polisi brutal yang melukai mahasiswa saat aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kota Sukabumi, Senin 24 Maret 2025 silam.

Baca Juga: Ratusan PPPK di Kota Sukabumi Segera Dilantik April 2025

Namun, tak seperti demonstrasi pada umumnya, kali ini mereka memilih aksi bungkam—tanpa orasi, tanpa teriakan.

Sebagai tambahan, massa juga melakukan aksi teatrikal dan melemparkan koin ke halaman Polres sebagai simbol kritik terhadap kinerja kepolisian.

Insiden tersebut berujung ricuh, menyebabkan seorang kader PMII, Zaki, mengalami luka parah hingga harus menjalani operasi akibat hidung patah dan pendarahan internal.

Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki Serahkan Laporan Keuangan 2024, Ini Kata Pemprov Jawa Barat

Ketua PMII Kota Sukabumi, Bahrul Ulum, menjelaskan bahwa aksi bungkam ini adalah bentuk kritik terhadap aparat yang dinilai selalu menutup telinga terhadap suara mahasiswa.

"Sebelumnya kami sudah bersuara lantang, tetapi tetap tidak didengar. Maka kali ini, kami memilih untuk berbicara dalam diam. Apakah ini akan diperhatikan atau tidak, biarlah waktu yang menjawab. Tapi kami tidak akan berhenti menuntut keadilan," ujar Bahrul.

Selain itu, PMII juga mengecam tindakan kekerasan aparat terhadap jurnalis yang sedang meliput demonstrasi tersebut. Mereka menilai serangan terhadap pers adalah ancaman terhadap kebebasan informasi dan transparansi publik.

Baca Juga: iQOO Siap untuk Merilis iQOO Z10 Turbo, Bocoran Spesifikasi Utama Terungkap Jelang Peluncuran Resminya

"Jurnalis adalah mata dan telinga masyarakat. Jika mereka dibungkam dengan kekerasan, lalu siapa yang bisa dipercaya? Kami menuntut kasus ini diusut tuntas!" tegas dia.

Dalam aksi protes tersebut, massa mahasiswa juga melemparkan koin receh ke halaman Polres Sukabumi Kota. Tindakan ini bukan sekadar simbol, tetapi sindiran tajam terhadap kinerja kepolisian yang dinilai lebih responsif terhadap laporan jika ada pelicin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB
X