metro-jabar

Obat Tramadol Dijual Bebas di Warung Kelontong, Dinkes Karawang : Itu Tanggung Jawab Polisi

Senin, 29 Juli 2024 | 11:54 WIB
Apa itu Tramadol? (pexels/Pixabay)

METROPOLITAN.ID - Warga Kabupaten Karawang tengah dibuat resah dengan meningkatkan peredaran obat keras tramadol yang dijual bebas di warung-warung kelontong biasa.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang pun angkat tangan dan menyebut peredaran obat tramadol di warung menjadi tanggung jawab pihak kepolisian.

Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang Neni, pihaknya hanya membina apotek saja. Sedangkan penjualan tramadol secara ilegal merupakan kewenangan polisi.

Baca Juga: Meski Belum Ada Laporan Soal Kasus Kematian Perempuan usai Sedot Lemak di Depok, Polisi Tetap Lakukan Pengusutan

Ia mengatakan, obat tramadol tidak dapat dijual secara sembarangan. Pembelian obat tramadol di apotek-apotek tentu harus ada resep dokter.

"Kami hanya melakukan pembinaan-pembinaan kepada seluruh apotek-apotek. Untuk pembelian obat tramadol di apotek-apotek harus adanya resep dari dokter," terang dia.

Menurutnya, ada pun jika terdapat apotek-apotek yang menjual obat tramadol tanpa adanya resep dari dokter, maka pihaknya akan memberikan teguran kepada apotek tersebut.

Baca Juga: Polemik Pungutan Parkir Siswa SMK Muhammadiyah 1 Cikampek, PCM : Buat Biaya Sewa Lahan Rp100 Juta per Tahun

"Karena itu dalam pembinaan kami, maka akan kami berikan teguran terlebih dahulu," terang dia.

Dikatakan dia, ada pun tramadol ilegal yang dijual seperti di warung-warung kelontong, maka itu merupakan kewenangan dari pihak kepolisian.

Sehingga bagi masyarakat yang mengetahui adanya penjualan obat tramadol ilegal diminta untuk dapat melaporkan kepada pihak kepolisian.

"Yang terpenting ada buktinya dan lokasinya jelas di mananya. Kalau polisi mendapatkan laporan adanya penjualan obat tramadol, biasanya dari pihak polisi pun melakukan komunikasi dengan kami," tutup dia. (man/ryn)

Tags

Terkini

Anak-anak Kena Judol, Kegagalan Negara Sekuler?

Selasa, 3 Juni 2025 | 12:13 WIB

Wakil Bupati Purwakarta Lepas 308 Jemaah Haji

Senin, 26 Mei 2025 | 12:49 WIB